Lihat ke Halaman Asli

Artikel Candi Watesumpak: Peninggalan Sejarah yang Tersisa di Desa Watesumpak

Diperbarui: 16 Januari 2025   23:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tampilan Candi Watesumpak dari arah tempat masuk (sumber: KKNT 12 Mojokerto) 

Desa Watesumpak, tempat kami, kelompok KKNT 12 Mojokerto, melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), memiliki sebuah situs pariwisata yang sangat berharga, yaitu Candi Watesumpak. Terletak di Dusun Watesumpak, Desa Watesumpak, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, candi ini menjadi salah satu saksi bisu dari peradaban masa lalu yang kaya akan sejarah dan kebudayaan. Dengan dikelilingi oleh hamparan sawah yang luas dan pemandangan alam yang asri, Candi Watesumpak tidak hanya menarik untuk dipelajari, tetapi juga menawarkan pengalaman wisata yang menenangkan.

Sejarah Penemuan dan Ekskavasi Candi Watesumpak

Candi Watesumpak ditemukan oleh warga sekitar pada tahun 2008. Penemuan ini berawal ketika salah seorang warga, Pairin, menggali tanah untuk membuat bata merah dan secara tidak sengaja menemukan struktur bata yang memanjang serta relief candi. Penemuan ini segera dilaporkan kepada Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB), yang kini menjadi Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Jawa Timur wilayah XI. Setelah dilakukan ekskavasi pada tahun 2022, hasil penelitian menunjukkan bahwa Candi Watesumpak merupakan candi yang menghadap ke barat dan berada di atas tanah yang lebih tinggi dibandingkan dengan areal sekitarnya.

Struktur dan Temuan Bersejarah di Candi Watesumpak

Candi Watesumpak memiliki denah persegi dengan ukuran panjang 8,9 meter dan lebar 4,4 meter. Struktur candi ini dikelilingi oleh berbagai temuan artefak berharga, seperti batu pipisan, fragmen lumpang, fragmen bakalan kepala arca, bata kuno, bata bermotif ukel, dan relief yang menghiasi dinding candi. Motif geometris pada dinding candi memperlihatkan keahlian pengrajin masa lalu dalam menciptakan karya seni yang bernilai tinggi.

Selain itu, di sekitar candi juga ditemukan berbagai struktur yang menunjukkan fungsi candi sebagai situs keagamaan dan sosial. Di halaman situs, terdapat tatanan bata kuno yang digunakan untuk memagari tanaman, serta struktur bata empat lapis yang membujur dari barat ke timur, dengan panjang 3,9 meter.

Makam dan Punden di Sekitar Candi

Di atas gundukan tanah yang lebih tinggi, terdapat empat makam yang dianggap oleh masyarakat sekitar sebagai punden atau makam tandak. Makam tersebut bernama Makam Mbah Surobenco, Makam Mbah Surodipo, Makam Mbah Surodiman, dan satu makam lagi yang disebut makam penandak. Menurut Kuswari, juru pelihara situs, makam-makam ini memiliki nilai spiritual yang tinggi bagi masyarakat setempat.

Keunikan dan Pentingnya Pelestarian Candi Watesumpak

Candi Watesumpak memiliki nilai sejarah yang sangat penting, tidak hanya untuk masyarakat sekitar, tetapi juga bagi pelestarian budaya dan sejarah Indonesia. Keberadaan makam dan struktur candi yang ditemukan semakin memperkaya wawasan kita tentang kehidupan masyarakat pada masa lalu. Selain itu, penemuan ini juga menjadi bukti adanya peradaban besar yang pernah berkembang di Mojokerto, salah satu pusat peradaban masa Majapahit.

Potensi Wisata dan Edukasi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline