Lihat ke Halaman Asli

Rokhis Rizqon

Mahasiswa

Resensi Novel "Tanah Para Bandit" Karya Tere Liye

Diperbarui: 10 November 2024   18:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pengenalan Novel

Padma sejak kecil tinggal di Talang bersama dengan kakeknya, Abu Syik. Talang adalah sebuah ladang terpencil di daerah Padang, Sumatera Barat. Jarak antar rumah satu dengan lainnya cukup jauh. Tidak ada sekolah apalagi mall atau supermarket. Untuk ke pasar saja perlu beberapa jam jalan kali.

Sejak kecil hidup Padma penuh dengan berbagai latihan. Mulai lari sambil membawa ember air, latihan melompat setinggi mungkin, bahkan latihan meracik racun yang mematikan. Setiap berhasil menyelesaikan tantangan, maka kakeknya akan menambah tantangan baru. Padma hanya diam dan menuruti apa yang diperintahkan kakeknya. Dia hanya berfikir kenapa kakeknya berbuat seperti itu terhadapnya.

Meskipun di Talang tidak ada sekolah, tetapi Padma bisa membaca. Abu Syik sering membawakan berbagai buku pengetahuan untuk dibaca Padma. Jadi, meskipun dia tidak sekolah, dia mempunyai pengetahuan yang luas tentang berbagai ilmu pengetahuan

Saat Abu Syik pergi, Padma pergi mengunjungi tempat favoritnya yaitu pohon tumbang yang ada di dalam hutan. Di mana untuk ke tempat tersebut dia harus berjalan sekitar 2 jam. Di sana Padma bertemu dengan Agam, anak laki-laki seumuran dengannya. Anak tersebut ternyata juga tinggal di Talang bersama Bapak dan Ibunya. Padma mempunyai sebutan lain untuk Agam yaitu monyet karena tempat mereka bertemu pertama kali terdapat banyak monyet.

Saat Padma berumur 15 tahun, dia mendapatkan misi pertamanya yaitu membunuh seluruh pekerja di ladang ganja dengan cara menuangkan racun ke dalam minuman mereka. Misi tersebut berhasil dan setelah itu ladang ganja tersebut dibakar oleh Abu Syik. Sehingga tidak ditemukan bukti kejahatan mereka.

Usia Padma menjelang 18 tahun saat dia menjalankan misi ke dua. Beberapa bulan kemudian Abu Syik meninggal dunia. Setelah acara pemakaman kakeknya selesai, Padma berkemas untuk meninggalkan Talang. Berbekal uang yang ditinggalkan kakeknya tersebut, dia pergi menemui seseorang di ibu kota.

Sesampai di ibu kota, Padma memilih tidak menemui orang yang disebutkan di alamat yang ditinggalkan kakeknya. Dia memilih kuliah tanpa pernah mendaftar secara resmi karena dia tidak mempunyai ijazah. Tetapi, keinginannya untuk belajar begitu besar. Sehingga, Padma memilih menjadi mahasiswa abal-abal yang bisa berpindah-pindah fakultas untuk mengikuti mata kuliah yang dia sukai mulai dari ekonomi, hukum hingga bahasa. Dan, tentunya tanpa perlu membayar biaya kuliah.

Selama kuliah, Padma memiliki teman akrab yang tinggal satu kos denganya yaitu Nina yang mahir komputer. Nina seorang gadis yang berperawakan gendut dan rambut keriting. Dia jarang sekali keluar kamar kalau tidak ada perlu yang mendesak. Namun, tidak ada yang menyangka kalau dia adalah seorang hacker yang mampu menulis nilai ujiannya sendiri tanpa perlu mengikuti ujian.

Tiba-tiba suatu hari ada polisi yang mendatangi kos mereka karena menerima laporan kalau bapak kos sudah tidak pulang selama tiga hari. Hilangnya bapak kos membuat Padma dan Nina bahu membahu mencari tahu keberadaan bapak kos tersebut. Hingga setelah mengalami peristiwa muncullah satu nama Kaisar, orang dibalik hilangnya bapak kost Padma.

Selain itu Padma juga mempunyai teman yaitu Sapti, seorang yang ahli membuat dokumen aspal atau asli tapi palsu. Kemampuannya membuat dokumen tidak perlu diragukan karena ketika digunakan tidak ada pihak yang mengetahuinya. Padma, Nina dan Sapti saling bekerja sama untuk mencari Kaisar. Setelah melalui perjalanan panjang, pada akhirnya mereka menemukan juga siapa itu Kaisar. Sehingga mereka mengatur pertemuan di suatu tempat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline