Kecederungan masyarakat tak memahami betul istilah new normal, sehingga minim kedisiplinan dalam menerapkan protokol pencegahan COVID-19. Menjadi salah diantara sekian sebab mengapa tak semua daerah dapat segera menerapkan New Normal. Hal itu terbukti dari peningkatan kasus sebaran COVID-19. Di tengah sorotan Jawa Timur sebagai zona merah covid19, Malang raya justru bersinar dengan keberadaan kampung tangguh yang mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama tiga kepala daerah Malang Raya memutuskan bahwa PSBB Malang Raya akan berakhir pada memutuskan cukup sekali saja melakukan PSBB.
Atau dalam bahasa pendidikannya tidak remidi (mengulangi lagi) seperti di daerah-daerah yang lain.
Secara resmi, pemberlakukan PSBB Malang Raya akan dilaksanakan pada Minggu 17 Mei bulan lalu. Hingga 2x diperpanjang masa tansisi PSBB, kini Malang raya bersiap menuju New Normal. Walikota Malang Pak Sutiaji mengatakan bahwa butuh waktu 14 hari untuk mengantar Kota Malang masuk fase normal di tengah ancaman sebaran COVID-19. Dua pekan akan dimaksimalkan untuk melakukan pencegahan sampai tingkat, sehingga mampu menekan angka sebaran virus COVID-19.
Mendapat Apresiasi dari Pemerintah
Kepala daerah yang lain juga sepakat bahwa perlu ada masa adaptasi masyarakat menuju new normal. Sedang, Khofifah mengatakan keberhasilan Malang raya dalam menekan angka penurunan kasus positif covid19 tidak bisa dibandingkand dengan Surabaya menurutnya kultur masyarakatnya berbeda.
Memang, Malang mempunyai kampung tangguh yang bisa menjadi saranan pendisiplinan masyarakat dari lini paling bawah. Bhhkan Kampung tangguh sudah jadi rule model bagi daerah lain agar bisa ikut serta dalam dijalankan disiplin protokol kesehatan, bukan hanya masa transisi tetapi juga saat penerapan new normal.
Bahkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut Malang sebagai contoh "Revolusi Mental Covid19" menilai semangat gotong-royong yang ditunjukkan warga kampung tangguh Mandiri (KTM) telah mencerminkan upaya dalam menjalankan gerakan nasional revolusi mental.
Selanjutnya apresiasi datang dari kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabarhakam) Polri Komjen Pol Agus Andrianto mengatakan konsep kampung tangguh Dusun Temu, Desa Sitirejo di Malang layak diadopsi. Sebab kampung tangguh yang melibatkan peran serta masyarakat memiliki kontribusi besar dalam penguatan ketahanan masyarakat di tengah pandemi COVID-19. Konsep yang menjunjung rasa gotong royong dan menumbuhkan kepedulian ini akan dikembangkan di seluruh Indonesia. Tak terkecuali Jawa Timur yang merupakan wilayah yang menjadi perhatian dalam penanganan COVID-19.
Punya Lumbung Pangan
Kampung Tangguh pertama berada di Kota Batu kota yang terkenal dengan agro wisata ini mempunyai lumbung pangan mandiri yang dapat menopang kampung lainnya di kota Batu. Di kampung ini, juga ada petugas tertib administrasi, di mana orang yang keluar maupun masuk kampung, tercatat dengan baik. Kemudian untuk memenuhi kebutuhan makanan, warga yang mampu menyumbang sayur, sedangkan yang membutuhkan bisa mengambil seperlunya.