Lihat ke Halaman Asli

Roisul

Kunjungi tulisan saya yang lain di roisulhaq.blogspot.com saat ini sedang menjadi Guru demi mendidik, mencerdaskan anak bangsa.

WFH Harusnya Membuat Guru Makin Produktif

Diperbarui: 10 April 2020   18:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Guru WFH. Sumber : Radioidola.com

Work from home (WFH) , rasanya bukan kosa kata aneh sekarang sejak covid19 melanda, wfh "memaksa" kita untuk bekerja dari rumah.

Tentu saja bekerja di manapun yang menjadi tolak ukur keberhasilan adalah produktivitas. 

Mau disokong alat secanggih apapun jika sumber daya manusianya lebih suka konsumtif maka hasilnya akan biasa-biasa saja.

Bagi anda yang berprofesi sebagai guru bersyukurlah. Mengapa demikian? 

wfh (harusnya) bisa membuat kita makin produktif jika dilakukan dengan bijak, karena dengan wfh kita akan 'dipaksa' untuk menyiapkan bahan ajar, tugas sampai rubrik penilaian yang kadangkala lupa tertumpuk tugas-tugas yang lain. 

Tapi harus tahu batasan, bisa jadi wfh hanya menjadi ajang lempar tangan, ujungnya siswa hanya akan mendapat tugas yang bertumpuk-tumpuk tanpa adanya bimbingan belajar.

Secara sederhana produktif dapat diartikan mampu menghasilkan/memproduksi sendiri. dalam KBBI juga disebutkan arti produktif : mendatangkan (memberi hasil, manfaat, menguntungkan). 

Lawan kata produktif adalah konsumtif yang artinya sebaliknya atau ada juga yang mengartikan bergantung pada hasil produksi pihak lain.

Lalu apa saja kegiatan yang membuat guru produktif saat wfh. Berikut ulasannya:

Membuat Materi

Dalam konteks ini produktifitas guru sedang diuji, karena biasanya dalam kegiatan belajar mengajar tatap muka bisa guru dapat memberikan materi "seadanya", 

Maksudnya memberikan materi secara spontan tanpa harus merencanakan terlebih dahulu karena memang sudah hafal ya itu yang diajarkan tiap tahun sama.

Dengan media belajar atau tanpa media, tanpa model dan metode yang aneh-aneh juga pembelajaran tatap muka akan tetap berjalan. Toh, siswa sebagai  objek belajar mempunyai banyak celah untuk dibahas di kelas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline