Lihat ke Halaman Asli

Terhenti dan Tersesat

Diperbarui: 31 Januari 2016   00:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kini Terhenti dalam kebingungan
Dalam segala sesat yang kulakukan
Tak perhatikan dengan detil sangat
Tapi hanya dengan rasa hati sesaat

Dan ketika banyak kegilaan yang tercipta
Namun tak pernah sampai pada nuraninya
Sering ku terpikir dalam tenang
Apakah akan menang saat melawan api
Atau akan kalah dan menjadi abu

Dan..
Bagaimana jika akhirnya semut tak pernah mendatangi gula?
Bagaimana jika asaku lenyap dalam ketenangannya?

Sudahlah dipikir nanti saja…
Bergerak lagi saja…
Apapun yang diusahakan tak pernah sia-sia

Sangat sulit kupikir memang
Namun tak ada yang bisa menolak
Ketika Dia berkehendak
-RM




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline