Lihat ke Halaman Asli

Etika Berlalu Lintas

Diperbarui: 17 Juni 2015   16:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Transportasi darat khususnya bidang lalu lintas dan angkutan jalan merupakan bagian yang sangat penting dari  sektor Perhubungan dimana Perananya dalam pembangunan tidak dapat diabaikan. Perpindahan manusia, barang dan jasa dari suatu tempat ke tempat tujuan di seluruh daratan di tanah air memperlihatkan tren kenaikan volume dari tahun ke tahun. Akan tetapi hal ini tidak didukung oleh tersedianya sarana prasana lalu lintas yang memadai. Lebar dan panjang jalan tidak berbanding lurus dengan jumlah kendaraan yang meningkat terus. Sehingga angka kecelakaan dari tahun ke tahun terus bertambah. Kemacetan terjadi di mana, terutama di kota besar misalnya saja kota kendari dimana begitu padat kendaraan sehingga menyebabkan macet dimana. Kendaraan didominasi dengan kendaraan bermotor sering terjadi di kota kendari. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya tenggang rasa antar pengemudi dan pengendara kendaraan bermotor. Mereka saling serobot tidak mau mengalah antara satu dengan lainnya. Tindakan mereka yang begitu itu disebabkab oleh karena kurang pemahaman etika dan sekaligus implementasinya di jalan raya.

Berdasarkan apa yang sudah saya kemukakan di atas maka saya mencoba untuk memberikan satu solusi mengenai beretika di jalan raya sebagai salah satu upaya untuk menekan kemacetan di jalan dan angka kecelakaan yakni selalu memperhatikan kendaraan lain didepan agar tidak terjadi kecelakaan dan selalu menggunakan alat pelindung diri pada sat membawa kendaraan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline