Lihat ke Halaman Asli

Psikologi Pendidikan Anak Rantau

Diperbarui: 19 Oktober 2024   19:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Anak rantau, atau anak yang merantau jauh dari kampung halaman untuk melanjutkan pendidikan atau mencari pekerjaan, menghadapi berbagai tantangan psikologis yang unik. Pengalaman ini dapat mempengaruhi perkembangan emosional, sosial, dan akademik mereka. Artikel ini membahas dampak psikologis yang dihadapi anak rantau serta strategi untuk mendukung mereka.

Dampak Psikologis Anak Rantau

1. Kesehatan Emosional

Anak rantau sering mengalami homesickness, yaitu kerinduan terhadap rumah dan keluarga. Ini dapat memicu perasaan kesepian dan kecemasan.

Adaptasi terhadap lingkungan baru dapat menyebabkan stres. Mereka mungkin merasa tertekan untuk beradaptasi dengan norma dan budaya baru.


2. Pengembangan Sosial

Anak rantau harus membangun hubungan baru di tempat tinggal baru. Kesulitan dalam menjalin pertemanan dapat mempengaruhi keterampilan sosial mereka.

Mereka mungkin juga merasa terasing jika tidak dapat menemukan komunitas yang mendukung.

3. Akademik

Perubahan lingkungan belajar dapat mempengaruhi kinerja akademis. Stres dan tekanan untuk berprestasi dapat mengganggu fokus dan motivasi.

Adaptasi terhadap sistem pendidikan yang berbeda memerlukan waktu dan usaha, yang bisa menjadi beban tambahan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline