Lihat ke Halaman Asli

Rois Amin

Mahasiswa

Ilmu Dakwah

Diperbarui: 23 April 2024   08:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ilmu Dakwah

Oleh: Syamsul Yakin dan Rois Amin

Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Agar sebuah Dakwah dianggap sebagai sebuah ilmu maka harus bersifat empiris.

Yang dimana itu dihasilkan melalui proses penelitian (baik penelitian perpustakaan maupun lapangan) Dakwah juga dikatakan sebagai ilmu apabila didapat melalui proses pengamatan (individual maupun kelompok) dan percobaan berkali-kali hingga menghasilkan sebuah konsep dan teori.

Ilmu dakwah yang dilakukan secara sistematis dan terencana, sangat mempengaruhi kesuksesan dakwah, selain itu  juga divariasikan menggunakan metode berpikir ilmiah dan menggunakan metode yang permanen.

Selanjutnya, pendakwah atau seorang da'i harus sanggup untuk menguraikan tiap-tiap masalah secara tepat dan jitu, sehingga dapat memberikan pengertian yang jelas dan komprehensif. Karena inilah ilmu dakwah harus bersifat analistis

Yang membuat dakwah menjadi semakin berkelas adalah dengan menyampaikan hal-hal yang memang fakta atau dengan kata lain apa yang disampaikan bukanlah sebuah hoax (berita palsu), dan tidak pula mengandung unsur fiksi atau adanya campuran emosi, dan tak lupa juga memiliki sifat objektif dan tidak mementingkan pandangan internal.

Ilmu dakwah harus menyampaikan sebuah kebenaran yang memang terbukti kebenarannya, maka dari itu tugas seorang da'i bukan hanya menyampaikan materi keagamaan ataupun berita, namun juga memiliki tugas menyeleksi apa yang memang pantas untuk di sampaikan, dan memang benar hal itu terjadi dengan proses tabayyun.

Ilmu dakwah bukanlah ilmu yang lahir begitu saja, namun ilmu dakwah terlahir setelah berbagai proses mendalam dan berbagai hasil tukar pikiran antar para da'i, sehingga melibatkan pemikiran-pemikiran kritis dari mereka.

Ilmu dakwah pun harus tersusun secara sistematis, objektif, rasional, dan empiris agar menjadi sebuah disiplin ilmu dan memenuhi kaidah-kaidah ilmu pengetahuan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline