Lihat ke Halaman Asli

Tahukah Kamu Apa Itu FAM?

Diperbarui: 8 Juli 2024   20:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Fibroadenoma mammae atau disingkat FAM dalam istilah medis, merupakan tumor jinak yang berada di payudara. FAM ini sering terjadi pada wanita pada rentang usia produktif antara 20 tahun sampai 35 tahun. FAM ditandai dengan adanya benjolan yang padat, berbatas tegas, dan mudah digerakkan. Berdasarkan informasi dari NSW Breast Cancer Institute, FAM ini termasuk penyakit tidak menular. Ada beberapa yang menyebutkan bahwa penyebab terjadinya FAM ini adalah factor genetic, namun itu hanya sebagian kecil kemungkinan saja.  

Selain factor genetic ada juga dugaan lain yang menyebabkan terjadinya FAM ini. Ada beberapa factor yang diduga menyebabkan resiko terjadinya FAM, diantaranya ketidakseimbangan hormone. Fluktasi dari hormone estrogen dan progesterone, seperti pada masa pubertas, kehamilan, dan menyusui, dapat memicu pertumbuhan FAM. Factor lain yang diduga dapat menyebabkan tumbuhnya FAM yaitu mengonsumsi obat-obatan sejenis pil KB. Namun adanya beberapa factor tersebut belum ada penyebab pasti yang dapat menyebabkan pertumbuhan FAM tersebut secara akurat. Lalu, bagaimana gejala utama FAM?

Gejala utama FAM yaitu terdapat benjolan di payudara yang berbentuk bulat atau oval. Benjolan tersebut secara dhohir tidak tampak seperti benjolan yang berbentuk, namun ketika disentuh atau diraba akan terasa seperti kelereng dan dapat digerakkan serta tidak terasa nyeri. Namun terkadang pada beberapa kasus benjolan tersebut terasa nyeri. Ukurannya biasanya dapat mencapai 5 cm, tergantung berapa lama benjolan tersebut tumbuh. Benjolan tersebut bisa bertambah besar ukurannya, namun juga dapat menyusut bahkan menghilang dengan sendirinya tergantung dari respon tubuh masing-masing. Jika seseorang mengalami gejala tersebut apakah yang harus dilakukan?

Ketika seseorang mengalami gejala tersebut yang harus dilakukan pertama yaitu lakukan pemeriksaan payudara ke dokter spesialis atau bisa juga ke puskesmas/klinik umum terdekat. Biasanya ketika melakukan pemeriksaan di puskesmas akan diberikan surat rujukan ke rumah sakit yang mampu menangani kasus FAM. Setelah itu biasanya dokter akan mengarahkan/menjadwal untuk pemeriksaan USG mammae.  USG ini dilakukan untuk melihat apakah benar ada benjolan dan seberapa besar ukuran benjolan tersebut. Setelah dilakukan USG mammae ini hasilnya akan dibacakan dokter beserta tindak lanjut yang harus dilakukan, apakah perlu diangkat atau tidak tergantung dari tingkat bahaya atau tidak.

Selain USG mammae cara yang bisa dilakukan yaitu biopsi. Biopsi ini merupakan tindakan mengambil sampel dari benjolan yang ada untuk diujikan di laboratorium dalam rangka melihat apakah ganas atau tidak benjolan tersebut. Sampel yang diambil kemungkinan sebagian saja atau diangkat benjolan keseluruhannya. Bisanya biopsi yang hanya diambil sebagian untuk sampel adalah kasus yang diduga benjolan yang berbahaya. 

Jika memang berbahaya, benjolan tersebut mengarah kepada diagnosa ca atau kanker. Itu semua tergantung dari hasil yang diuji oleh laboratorium. Terdengar sedikit menakutkan untuk beberapa wanita khususnya. Tapi apakah setelah diangkatnya benjolan tersebut (FAM) dapat tumbuh kembali? ya kemungkinan dapat tumbuh kembali pada sebagian kasus. Namun ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meminimalisir pertumbuhan FAM diantaranya mengurangi/menghindari makanan instan, junk food, dan memperbanyak olahraga. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan sebaik mungkin serta ketika merasakan ada yang tidak normal di bagian tubuh manapun harus segera di konsultasikan dengan dokter.

Pada dasarnya kasus terjadinya FAM seperti yang tertulis diatas tidak ada acara pasti untuk mencegahnya. Namun ada beberapa langkah yang dapat menurunkan risiko terjadinya FAM diantaranya yaitu menjaga berat badan ideal,batasi konsumsi alcohol, hindari merokok, serta konsultasikan dengan dokter jika memiliki Riwayat keluarga FAM atau factor risiko lainnya. Stay healthy kawan-kawan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline