Lihat ke Halaman Asli

Roikhan

Mahasiswa S1-Kedokteran Universitas Airlangga

Hepatitis Akut dan Vaksin Covid-19, Adakah Korelasi di Antara Keduanya?

Diperbarui: 6 Juli 2022   22:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pandemi Covid-19 memang belum usai. Namun, dunia saat ini tengah dibuat panik dengan kedatangan penyakit baru. Direktorat SMP Kemdikbud per 15 April 2022 menyatakan bahwa muncul penyakit baru bernama hepatitis akut yang menyerang 12 anak-anak di Eropa, Amerika, dan Asia. Kemudian, CNN menyatakan bahwa sesuai pernyataan Kemenkes pada 6 Juni 2022, terdapat 25 kasus dugaan hepatitis akut yang tersebar di 16 provinsi Indonesia.

Menurut InfeksiEmerging Kemenkes RI, kasus hepatitis akut ini memiliki gejala seperti mual, muntah, diare berat, dan demam ringan. Penyakit ini banyak menyerang anak-anak berusia 1 bulan hingga 16 tahun. Adapun penyebab dari penyakit hepatitis akut ini masih belum diketahui secara pasti.

Menurut Prof. Dr. dr. Hanifah Oswari, Sp. A., hepatitis akut ini bisa saja disebabkan oleh berbagai virus yang menyerang saluran pencernaan dan pernafasan, salah satunya adalah Adenovirus.

Istilah Adenovirus mungkin tidak asing di telinga kita. Pasalnya, beberapa vaksin Covid-19 yang beredar di dunia ini mengandung Adenovirus sebagai vektor. Menurut laman resmi dari AstraZenecza, vaksin tersebut mengandung Adenovirus yang inaktif. 

Selain itu, menurut laman resmi vaksin Sputnik V, vaksin tersebut mengandung Adenovirus sebagai vektor, seperti halnya AstraZeneca. Lantas, dari sini, muncul sebuah tanda tanya besar. Apakah vaksin Covid-19 yang mengandung Adenovirus memiliki hubungan dengan hepatitis akut yang diklaim disebabkan oleh Adenovirus?

Perlu diingat bahwa Adenovirus yang digunakan dalam vaksin Covid-19 hanyalah Adenovirus yang telah diinaktifkan. Virus ini digunakan sebagai vektor saja, dimana virus ini sendiri sama sekali tidak berbahaya. Menurut CDC, Adenovirus yang telah diinaktifkan ini akan membawa bagian tidak berbahaya dari virus yang disebut spike protein. 

Spike protein ini akan memicu sistem imun kita untuk membentuk pertahanan tubuh terhadap virus Covid-19 yang sesungguhnya. Ibarat tentara, spike protein ini adalah pesan yang berisi bagaimana deskripsi dari musuh kita dan menjadi dasar dari tentara kita dalam membangun sistem perlawanan terhadapnya. Sehingga, dari sini, dapat dilihat bahwa peranan dari Adenovirus dalam vaksin Covid-19 tidak memiliki unsur bahaya sama sekali, apalagi terhadap hepatitis.

Beberapa hipotesis menyebutkan bahwa Adenovirus menjadi biang kerok dari kasus hepatitis akut, sebagaimana yang telah disebut sebelumnya. Lantas, bagaimana kenyataan yang sebenarnya? Menurut WHO, Adenovirus yang dimaksud di beberapa hipotesis adalah Adenovirus tipe 41. 

Sedangkan, menurut William (2013), Adenovirus yang biasa digunakan dalam vaksin adalah Adenovirus tipe 5. Tipe Adenovirus yang digunakan untuk vaksinasi adalah tipe yang dari awal sudah tidak berbahaya, berbeda dengan Adenovirus tipe 4

Referensi:

1 yang memang belum bisa dilemahkan hingga saat ini. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline