Lihat ke Halaman Asli

http://www.kompasiana.com/dashboard/write/roief

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ketika hati berbicara, semua terasa tiada kebohongan sama sekali, semua tulus dengan apa yang di uraikanya, kadang kita sadar apakah itu benar.....? tapi kembali lagi, sudah banyak orang yang berpersepsi tantang kejujuran hati, dan semua terasa semakin nyata ketika kita sendiri yang mengalaminya.

Tulisan ini bercerita sedikit tentang dampak dari kejujuran hati yang sedikit berbenturan dengan kemauan yang ada di dalam fikiran. Di saat kita ingin mengungkapkan rasa cinta yang ada di dalam hati, dan pada saat itu kita di hadapkan dengan suatu kondisi yangbertolak belakang yang sehingga membuat kita berfikir, apakah layak kita akan mengungkapkanya atau,,, kita akan mengungkapkanya, walau dengan banyak hal yang harus kita pertimbangkan, mungkin banyak persepsi orang yang mengatakan bahwa ke indahansebuah cinta sesuai dengan apa yang orang lain alami, seperti misalnya (usia yang sesuai dengan setandar, karir yang harus sedrajat, atau yang lain), akan tetapi, di satu sisi apakah kita harus mempertimbangkan ketika kita tau bahwa arti sebuah cinta yang tidak memandang suatuapapun, HMMMM biar tuhan yang menentukan, ya..... dengan di dasari do’a yang kuat, di sertai dengan usaha, dan di kuatkan oleh rasa cinta itu sendiri.

Karna kita sadar sehebat-hebatnya manusia, pasti tidak akan lepas dari yang namanya cinta (dalam konteks yang luas). Semoga hidup kita soal cinta tidak banyak pertimbangan/ikuti kejujuran hati.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline