mendung menebal
menyelimuti awan sesal
pikiran kalut menimpal
tiada daya tingkah laku kemanusiaan
sekedar asumsi liar berkehidupan
prediksi pikiran bergelut nyata dan angan
dunia menyaut rintihan hati
menyesali yang tlah terlampaui
mengutuk diri akan waktu terbuang sia-sia
redupkan kenangan mengikuti sampai ujung usia
pada akhirnya impian tenggelam pada kekecewaan
menuai sesal meng-abadi pikiran
melewati kisah hidup penuh dengan lamunan
menina bobok siapapun mendengar, termasuk jin dan setan
berjumpa pada alam khayalan bergemelut dalam kolom halusinasi keindahan
jiwa berdiam diri yang dapat diperbuat oleh anak adam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H