Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Khayalan

Diperbarui: 20 April 2019   00:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

mendung menebal
menyelimuti awan sesal
pikiran kalut menimpal
tiada daya tingkah laku kemanusiaan
sekedar asumsi liar berkehidupan
prediksi pikiran bergelut nyata dan angan

dunia menyaut rintihan hati
menyesali yang tlah terlampaui
mengutuk diri akan waktu terbuang sia-sia
redupkan kenangan mengikuti sampai ujung usia
pada akhirnya impian tenggelam  pada kekecewaan
menuai sesal meng-abadi pikiran

melewati kisah hidup penuh dengan lamunan
menina bobok siapapun mendengar, termasuk jin dan setan
berjumpa pada alam khayalan bergemelut dalam kolom halusinasi keindahan
jiwa berdiam diri yang dapat diperbuat oleh anak adam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline