Lihat ke Halaman Asli

Turbulensi Cinta

Diperbarui: 23 Desember 2017   13:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kadang aku harus kalah

menyerah pada kebodohan

tersenyum ketika sedih

rela pergi pada pilihan kedustaan

Ditengah hujan ranai

Menerobos rintik-rintik suara ramai

Sedan tangisan tak lagi, tapi aku berdiri lunglai

Sedapat mungkin aku tegap disaat jiwa tak terlewati

Engkau memilih pada keindahan tahta dan keturunan yang memadai

Manisnya engkau disaat tersenyum dengan bibir berpoles lipstik berbalut sutra permai

Aku pandai memainkan rasa dan pola

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline