Lihat ke Halaman Asli

Apakah Kita Termasuk Orang yang Peka?

Diperbarui: 25 Maret 2018   13:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

JohnPavlovitz.com

 Pernahkah anda bertanya pada diri anda, apakah anda termasuk orang yang  peka? Atau justru anda merasa hal ini tidak penting?. Dan pernahkah ada seseorang yang mengatakan bahwa anda tidak peka? Atau bahkan sering?. Mari kita lihat apakah peka itu penting dan apa sebenarnya makna dari kata peka itu sendiri.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata peka memiliki makna mudah merasa dari arti katanya saja sudah terlihat bahwa peka erat kaitannya dengan rasa dan perasaan. Sifat peka ini dapat terlihat saat seseorang merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain.

Sebagai contoh, suatu hari Rio bergurau dengan Rini, tanpa sengaja Rio mengatakan hal yang menyakiti hati Rini. Keesokan harinya, Rini hanya diam ketika bertemu dengan Rio, dan Rio pun bingung akan sikap Rini lalu ia sadar bahwa Rini sedang marah padanya. Kemudian Rio meminta maaf pada Rini. Sebagai bentuk apresiasi dari usaha Rio, Rini membalas dengan senyuman tulus. Dari contoh tersebut, dapat kita lihat bahwa Rio adalah orang yang peka, terlihat dari sikapnya yang langsung mengetahui bahwa sikap diam Rini adalah bentuk dari rasa marahnya.

Dalam teknik dasar konseling peka sama dengan empati. Yaitu kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan oleh klien atau konseli. Empati merupakan sikap yang harus dimiliki oleh setiap konselor. Mengapa? Karena empati merupakan teknik dasar dalam teknik komunikasi konseling. 

Selain itu agar proses konseling dapat berlangsung dengan baik, konselor harus bisa mengerti apa yang sedang dirasakan oleh konseli, baru setelah itu seorang konselor dapat menentukan sikap dan nasihat yang tepat untuk konseli, sehingga proses konseling menjadi sesuatu yang dapat membantu proses penyelesaian masalah yang dialami klien atau konseli.

Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk memiliki sikap peka. Agar kita dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, sehingga kita tidak menjadi manusia dengan ego tinggi.

Semoga bermanfaat...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline