Lihat ke Halaman Asli

Jeevana 29

Mahasiswa

Kegiatan Posyandu dan Sosialisasi Parenting : Membangun Generasi Sehat dan Berkualitas

Diperbarui: 12 Januari 2025   12:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bersama Mahasisa KKM UIN Malang dengan Petugas Posyandu (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Taji, 7 Januari 2025 -- Program Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) UIN Malang memberikan kontribusi signifikan dalam revitalisasi Posyandu di Desa Taji, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Mahasiswa KKM UIN Malang dari kelompok 29 dan kelompok 169 berhasil membangkitkan kembali partisipasi masyarakat dalam program kesehatan ibu dan anak di Posyandu.  

Tepat pukul 08.00 WIB para ibu lansia dan anak balita mulai berdatangan dan berpartisipasi dalam kegiatan posyandu. Bu kasturi, bu Pertima, dan bu Supik sebagai kader posyandu bertugas sesuai tempatnya yang dibantu oleh Mahasiswa KKM kelompook 29 dan 169. Dimulai dengan pencatatan nama atau pendaftaran nama ibu lansia dan balita. Dilanjutkan dengan pengukuran tinggi badan dan berat badan balita, lalu imunasi balita dan pengambilan obat untuk lansia. Acara ditutup dengan sosialisasi parenting yang disampaikan oleh Dosen UIN Malang, Dr. Hj. Rofiqah, M.Pd, C.Ht "Dampak mengerikan jika orang tua marah kepada anak: anak menjadi trauma, anak menjadi introvert, anak tidak percaya diri dan anak menjadi depresi."

Kegiatan Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, terutama bagi ibu dan anak. Posyandu berfungsi sebagai pusat pelayanan kesehatan yang memberikan berbagai layanan, seperti pemeriksaan kesehatan, imunisasi, dan penyuluhan gizi. Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami pentingnya menjaga kesehatan sejak dini.

Salah satu aspek penting dalam kegiatan Posyandu adalah sosialisasi parenting. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada orang tua dalam merawat dan mendidik anak. Dengan meningkatnya pemahaman orang tua tentang pola asuh yang baik, diharapkan dapat tercipta lingkungan keluarga yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal.

Kegiatan Posyandu biasanya melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk kader kesehatan, tenaga medis, dan orang tua. Dalam setiap pertemuan, kader kesehatan akan memberikan informasi mengenai pentingnya imunisasi dan pemeriksaan kesehatan rutin bagi anak. Selain itu, mereka juga akan mengedukasi orang tua tentang nutrisi yang tepat untuk anak, sehingga dapat mencegah masalah gizi buruk yang sering terjadi di kalangan balita.

Sosialisasi parenting yang dilakukan di Posyandu mencakup berbagai tema, seperti pengasuhan yang positif, komunikasi efektif antara orang tua dan anak, serta cara mengatasi perilaku sulit pada anak. Kegiatan ini seringkali dilakukan melalui diskusi interaktif, permainan edukatif, atau demonstrasi langsung. Dengan pendekatan yang menarik, diharapkan orang tua dapat lebih mudah memahami dan menerapkan ilmu yang didapat dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, kegiatan Posyandu juga menjadi ajang bagi orang tua untuk saling berbagi pengalaman dan tantangan dalam mengasuh anak. Hal ini menciptakan komunitas yang saling mendukung dan memberi motivasi satu sama lain. Dengan adanya dukungan sosial dari sesama orang tua, mereka akan merasa lebih percaya diri dalam menjalankan peran sebagai pengasuh.

Peran pemerintah dan lembaga terkait sangat penting dalam mendukung keberlangsungan kegiatan Posyandu dan sosialisasi parenting. Penyediaan fasilitas yang memadai, pelatihan bagi kader kesehatan, serta penyuluhan berkala kepada masyarakat merupakan langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan. Dengan dukungan ini, diharapkan kegiatan Posyandu dapat berjalan dengan efektif dan memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat.

Secara keseluruhan, kegiatan Posyandu dan sosialisasi parenting memiliki peran krusial dalam membangun generasi sehat dan berkualitas. Melalui sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan orang tua, kita dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan anak-anak kita. Dengan demikian, masa depan bangsa akan lebih cerah dengan generasi penerus yang sehat secara fisik maupun mental.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline