Beberapa waktu lalu, Indonesia digemparkan dengan berita diretasnya pusat data nasional kita oleh hacker. Peretasan data tersebut memberikan dampak buruk yang signifikan di berbagai hal, seperti pendidikan, bisnis, dan masih banyak lagi.
Entah orang tua atau anak-anak hampir dikenai dampak buruk atas peretasan data yang terjadi. Salah satu dampak negatif yang signifikan dan dikhawatirkan, yaitu dalam hal pendidikan. Mundurnya pengumuman calon penerima kip-k yang segera dibutuhkan oleh pelajar untuk segera mengurus jadwal masuknya ke universitas. Mundurnya pengumuman penerima kip-k ini tentu memberikan dampak yang sangat buruk kepada pelajar yang memang hanya mengantungkan kehidupan kuliahnya dari program pemerintah tersebut.
Disisi lain dampak negatif peretasan tersebut, mirisnya kominfo seakan-akan acuh dan tidak mau bertindak cepat dan tegas untuk menyelesaikan masalah tersebut, bahkan kominfo tidak memiliki back-up file atau salinan data nasional yang harusnya hal itu adalah hal dasar yang harus dilakukan oleh kominfo.
Sungguh, melihat fenomena ini, terlihat bagaimana keamanan nasional kita sangat tidak sesuai standar. Padahal, jika kita lihat, dari mulai mahasiswa, pekerja kantoran selalu memiliki salinan file penting untuk berjaga-jaga. Namun, sekelas kominfo tidak melakukan back-up sama sekali?
Jika melihat cuitan kalimat yang dituliskan oleh Najwa Shihab di Story Instagramnya, ada frasa yang menunjukkan "apakah pernah rakyat dianggap penting?". Itu adalah pertanyaan sekaligus pernyataan yang seharusnya membuka mata kita untuk dapat melihat seberapa lemah keamanan data negara kita.
Baiklah, kembali ke pembahasan pentingnya membuat salinan data file penting anda. ya, karena kejahatan cyber bisa terjadi kapan saja. Untuk itu, memback-up file penting sangatlah dianjurkan, seperti disimpan di flashdish atau bisa juga disimpan di gdrive agar anda juga mudah mengaksesnya.
bagaimana menurutmu?