Lihat ke Halaman Asli

winter bear

Mahasiswi

Realita Kerja di Jepang, yang Punya Rencana Kerja di Jepang Wajib Tahu!

Diperbarui: 2 Juli 2024   11:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi kerja di Jepang (pinterest/huniansyariahdiPadang)

Dari dulu hingga sekarang, banyak sekali warga Indonesia yang pergi mencari nafkah ke negeri orang, seperti ke Taiwan, Jepang, Malaysia, Singapura, dan negara-negara tetangga lainnya. Tak hanya dianggap dapat mendapatkan gaji yang lebih banyak, biasanya orang-orang yang bekerja di luar negeri bisa mendapatkan mess yang lebih memadai. Maka, tak heran banyak orang yang berminat untuk kerja di luar negeri. 

Beberapa waktu lalu, Tante saya yang memang TKW mendapat tawaran dari temannya untuk kerja di Jepang (sebelumnya kerja di Taiwan). Tante saya mendapatkan tawaran yang cukup memuaskan dan sesuai yang dengan apa yang ia inginkan, berhubung memang ia ingin mendapatkan gaji yang lebih tinggi dari pada tempat yang ia tempati sebelumnya. 

Tak berselang lama, akhirnya tante saya dipanggil untuk pergi ke Jepang dan bekerja, namun ia seringkali mengeluh karena gaji yang diterima tidak sesuai yang ia inginkan dan ia sulit untuk beradaptasi terhadap pekerjaanya. Lalu bagaimana sebenarnya realita kerja di Jepang?

Menjawab pertanyaan tersebut, saya sempat membaca di laman Quora, bahwa realita kerja di Jepang memang tidak seindah yang dibayangkan. Pejabaran realita kerja di Jepang menurut Antheia Putri, yang sedang bekerja sejal tahun 2023 hingga kini, diantaranya:

Hal pertama adalah terkait bahasa, tentunya bagi warga Indonesia yang memang tidak mempelajari bahasa Jepang dan langsung terjun bekerja disana akan mengalami kesulitan, karena perbedaan logat dan kata serta huruf sehingga kita menjadi sedikit kesulitan jika tidak belajar, berbeda dengan bahasa inggris. 

Nah, dalam cuitan tersebut, dikatakan bahwa orang jepang akan merasa jijik bila berbicara dengan seseorang yang bahasa Jepang-nya jelek, ya karena mereka menganggap bahasa mereka sangat mulia, itu sebenarnya hal yang wajar, namun jika sampai membenci tentu tidak bisa diwajarkan pula. Untuk itu bagi kalian yang punya minat untuk bekerja di Jepang, hendaknya mempersiapkan bahasa kalian dengan baik. 

selanjutnya yaitu capek mental dan fisik, saat bekerja kalian akan dituntut untuk belajar lebih dalam dan terkadang penerapannya dengan buku cukup jauh berbeda. 

Selain itu, ritme kerja Jepang sangat fast pace jadi mungkin akan sedikit sulit untuk warga Indonesia yang lebih suka santai dan terkadang molor dalam bekerja. Selanjutnya, di Jepang tidak ada OB, sehingga jika kalian bekerja di kantor kalian harus membersihkan tempat kerja kalian sendiri. 

Namun, disamping hal-hal negatif tersebut, tentu bekerja di Jepang punya hal positif, seperti kita tidak akan punya waktu utnuk overthungkin karena telah lelah kerja sehingga sepulang kerja akan langsung tertidur, banyak orang Jepang yang baik dan sering memberikan snack di sela-sela pekerjaan. 

Fakta lainnya yang dituliskan dalam cuitan tersebut ialah, bahwa orang Jepang sebenarnya memiliki 3 muka, yaitu saat dengan diri sendiri, dengan keluarga, dan dengan teman kerja atau rekan kerja. Maka tak heran jika di Jepang banyak bos-bos yang suka marah-marah namun dia ternyata orang yang sangat manis terhadap keluarganya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline