Lihat ke Halaman Asli

Kesetaraan di Dalam Lingkup Sosial

Diperbarui: 9 Juni 2024   20:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Hallo sobat baca! bagaimana kabarnya semuanya, semoga baik semuanya ya. Artikel kali ini akan membahas mengenai kesetaraan di dalam lingkup sosial. Di dalam lingkup sosial, kesetaraan mencakup berbagai aspek, mulai dari gender, ras, dan etnisitas hingga kelas sosial, agama, dan orientasi seksual. Namun, meskipun kesetaraan diakui sebagai nilai fundamental, realitasnya seringkali jauh dari ideal tersebut. 

Kesetaraan sosial telah lama menjadi landasan utama dalam perjuangan untuk menciptakan masyarakat yang adil. Dalam kompleksitas struktur sosial, konsep ini melintasi beragam dimensi dari kesetaraan hak dan kesempatan hingga penghapusan diskriminasi dan marginalisasi. Kesetaraan atau kesederajatan adalah perlakuan yang kurang lebih sama dengan memberikan hak yang kurang lebih sama, dalam pengertian ini prinsip kesetaraan menunjukkan setiap orang diperlakukan secara sama terlepas dari perbedaan latar belakang yang mereka miliki.


Kesetaraan kelompok dengan latar belakang yang berbeda dapat hidup berdampingan tanpa menghilangkan identitas setiap kelompok. Selain itu interaksi sosial antar kelompok membentuk hubungan harmonis tanpa menimbulkan perasaan tertindas karena perbedaan sosial budaya.


Salah satu contoh bentuk kesetaraan yaitu mengenai gender. Gender merupakan pembagian peran dan tanggung jawab seseorang sebagai hasil budaya yang berkembang dalam masyarakat titik berkembangnya nilai-nilai sosial dan budaya tertentu terkadang menyebabkan pecah belah atau stereotip. Stereotip berkaitan dengan sikap-sikap ataupun citra terhadap jenis kelamin tertentu dalam masyarakat titik stereotip yang berkembang tersebut menyebabkan munculnya anggapan bahwa jenis kelamin tertentu identik dengan pekerjaan tertentu serta memiliki sifat-sifat tertentu. Sebagai contoh, laki-laki identik kuat dan perempuan identik lembut.

Selain itu gender erat kaitannya dengan pembagian peran, kedudukan dan tugas antara laki-laki dan perempuan yang ditetapkan oleh masyarakat berdasarkan sifat yang dianggap pantas bagi laki-laki dan perempuan menurut norma, adat, kepercayaan dan kebiasaan masyarakat. Ketika konstruksi sosial itu kemudian dihayati sebagai sesuatu yang tidak boleh diubah karena 'dianggap' kodrati dan alamiah. 


Akan tetapi, perkembangan zaman menyebabkan stereotip atau pelabelan terhadap jenis kelamin tertentu memudar, terlebih setelah berkembangnya konsep kesetaraan dalam masyarakat titik kesetaraan peran antara laki-laki dan perempuan menyandarkan bahwa laki-laki dan perempuan dapat menjadi mitra, artinya tidak ada pihak yang berada di depan ataupun di belakang pihak lain. Kesetaraan gender dalam masyarakat bertujuan menghapus anggapan mengenai jenis kelamin tertentu lebih baik daripada jenis kelamin lainnya laki-laki dan perempuan juga mempunyai kesempatan sama untuk memperoleh status atau kedudukan dalam masyarakat berdasarkan kemampuan atau keahlian.

Dalam pandangan yang lebih luas, kesetaraan sosial bukan hanya tujuan yang harus dicapai, tetapi juga proses yang terus berlangsung melibatkan pembangunan sistem yang adil, dan berkelanjutan di mana setiap individu memiliki tempat dan suara yang dihormati. Tantangan yang kompleks dan dinamis di tengah-tengah ini komitmen kolektif mendorong kesetaraan sosial adalah esensial dengan upaya bersama yang dapat membentuk masyarakat lebih adil dan harmonis bagi semuaanya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline