Tangerang 14 april 2020
Pengemudi ojol (ojek online) saat ini merasakan sulit mendapat order setelah kebijakan pemerintah meliburkan anak sekolah untuk menghambat penyebaran covid -19 ini sangat berdampak bagi pengememudi ojol , ojol saat ini menjadi kebutuhan bagi kebanyakan orang terutama bagi pelajar dari tk hingga kuliah, berapa bnyak sekolah yg di liburkan? Tentulah sangat banyak
Rohman 27 thn ojol asal lampung ini mengatakan sudah 4 bulan ini ia merasakan kesulitan mendapat order di tambah lagi adanya pandemic covid-19 yg terus meningkat jumlah ny ,ia mengaku hanya mendapat 1-2 order perhari, kalo di hitung dri ongkir nya 9600(pendapatan bersih setelah di potong komisi 20%) perorder ia hnya mendapat uang gak lebih dari 20rb sehari sambil menujukan pendapatanya di aplikasinya. Dengan pendapatan 20rb sehari ia merasakan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan ny .di tambah lagi dg harga sembako yg terus naik sangat terasa bagi masyrasakat yg berpengasilan minim kyak saya ..
ia jg mengaku sudah 2 bulan sepeda motor ny belum di bayar padahal motor adalah kendaraan yg harus di miliki oleh seorang pengemudi ojek online, kalo sampe motor saya di tarik gimna saya narik tmbah nya, saya coba nglamar kerja lah wong di pabrik aja karyawan ny pada di kurangin tambah nya lagi
Calon ayah yg saat ini tinggal di pasar kemis tangerang ini berharap ada solusi dari pemerintah kepada para perantau yg berprofesi sebagai ojol..untuk kebutuhan sehari hari..
Itulah curhatan salah satu pengemudi ojol di tangerang dan masih banyak pengemudi ojol lagi dia luar sana yg mungkin sama sperti rohman. semoga pandemic ini segera berakhir dan ekonomi indonesia kembali pulih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H