Lihat ke Halaman Asli

Warisan Literasi Mama

Meneruskan Warisan Budaya Literasi dan Intelektual Almarhumah Mama Rohmah Tercinta

Berani Banting Setir, Jangan Terjebak Mental Kucing Peliharaan

Diperbarui: 11 Juli 2023   11:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Foto: pexels

Tak perlu menunggu diberhentikan dari pekerjaan, karir hancur, proyek gagal atau hal-hal tragis lainnya terjadi terlebih dulu agar kita berani banting setir dari profesi ata usaha yang sekarang tengah kita tekuni. 

Meskipun usaha atau pekerjaan masih jalan, namun jika dirasa sudah tidak memiliki potensi untuk berkembang mungkin sebaiknya kita segera bersiap untuk banting stir. 

Memang  sih, boleh jadi pekerjaan atau usaha yang kita jalani sekarang ini cukup-cukup aja, atau nyaman-nyaman aja seadanya. Dalam artian masih mending dibandingkan tidak ada pekerjaan atau usaha sama sekali. 

Tapi selagi masih ada energi, selagi masih ada waktu serta ada peluang untuk mencoba pekerjaan lain yang berdasarkan pemikiran kita lebih berpotensi untuk memberikan harapan yang lebih baik, kita tak boleh takut untuk career switch dan menyemai harapan.

Seringkali pekerja itu terkena "mental kucing peliharaan". Apa itu kucing peliharaan. Sebagai binatang pemburu yang karnivora, sebernarnya kucing itu memiliki ketrampilan yang sangat mumpuni dan potensial. 

Gerakannya sangat gesit dan lincah, bisa memanjat pohon dan lokasi-lokasi sulit yang membutuhkan talenta dan kemampuan fisik yang ekstra. Kucing juga memiliki otot-otot yang kuat yang lebih bertenaga dibandingkan hewa-hewan yang setara dengannya.

 Memiliki mata yang awas bahkan dikegelapan malam, telinga yang peka dan sensitif terhadap bunyi yang  lembut sekalipun, indera penciuman yang juga tajam untuk mengendus mangsa. 

Kucing juga memiliki gigi serta taring yang tajam, otot rahang yang menakjubkan, cakar yang runcing, kaki-kaki yang fleksibel dan kulit serta bulu yang adaptable terhadap suhu dan cuaca luar.

Dengan berbagai kelebihan fisik dan insting yang dimilikinya tersebut seharusnya kucing mampu dengan gampang berburu binatang-binatang yang secara natural memang menjadi mangsa mereka seperti burung, tupai, tikus, ular, kadal, ikan, serangga, dan beberapa binatang lainnya. 

Sayangnya kucing telah berevolusi menjadi hewan peliharaan yang manja, malas dan tak bisa apa-apa. Tak mau lagi mengejar dan menangkap tikus atau binatang pengganggu lainnya kecuali hanya untuk main-main semata. Cukup bermalasan saja, segala kebutuhan makan maupun minumnya sudah terpenuhi dengan baik. Kucing menjadi sangat tergantung kepada tuannya atau manusia.

Sumber: pexels-frandany

Dus, ketika kucing kehilangan tuannya, atau tak ada lagi manusia yang memperdulikannya, mereka jadi terlantar, kelaparan, dan hidup dalam kesengsaraan. Bahkan meskipun seringkali disiram, dipukul, ditendang,  dilempar bahkan dibunuh, kucing peliharaan tak bisa hidup jauh dari manusia. Mereka hanya bisa mencari makan dari uluran tangan manusia atau mencuri darinya.

Jadi, jika pekerjaan atau usaha yang dijalani saat ini sudah tidak memberikan potensi untuk berkembang lebih baik bagi masa depan, jangan takut untuk banting setir pekerjaan. Jangan terjebak "mental kucing peliharaan". 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline