Lihat ke Halaman Asli

Warisan Literasi Mama

Meneruskan Warisan Budaya Literasi dan Intelektual Almarhumah Mama Rohmah Tercinta

Sandi Bawa Coldplay, Erick Pakai PSSI, dan RK Bangun Patung Bung Karno, Siapa Bakal Menang?

Diperbarui: 3 Juli 2023   11:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Foto: medcom.id

Bursa kandidat calon presiden (Capres) untuk Pilpres 2024 mendatang sepertinya sudah mandeg pada 3 bakal calon presiden (bacapres) semata. Bahkan bisa berkurang menjadi 2 bacapres saja, jika Partai Demokrat (PD) akhirnya tergoda untuk berkoalisi dengan PDIP, atau Prabowo akhirnya bersatu dengan Ganjar. Kenapa demikian? Pasalnya sinyal akan peluang bergabungnya PD dengan PDIP memang benar-benar ada, pun dengan sinyal minat bergabungnya Prabowo ke Ganjar bahkan sempat diucapkan Prabowo saat di wawancara dengan Najwa Shihab.PDIP menjadi satu-satunya partai politik (parpol) yang seperti berada di atas angin, karena menjadi satu-satunya parpol yang bisa mengusung capres tanpa harus didukung koalisi dengan partai mana pun.

Yang menjadi perbincangan hangat, prediksi, tebak-tebakan dan otak-atik masyarakat sekarang hanyalah siapa kira-kira bakal calon wakil presiden yang akan mendampingi para bacapres yang ada sekarang. Siapa yang bakal mendampingi Anies jika nantinya berhasil maju menjadi capres, siapa yang bakal mendampingi Prabowo, serta siapa yang akan jadi cawapres Ganjar.

Memang posisi seorang wakil presiden dalam pemerintahan Indonesia selama ini, tidaklah memiliki peran vital yang berarti. Yang terjadi selama ini, peran seorang wapres hanyalah sebagai pelengkap semata dalam pemerintahan tanpa terlihat peran-peran penting yang sangat vital.

Namun hal itu setelah Pemilihan Presiden berhasil dilaksanakan. Peran wapres boleh tidak vital, tapi perannya saat masih menjadi cawapres tidak bisa dipandang sebelah mata begitu saja. Ketika persaingan capres berlangsung ketat dengan perbedaan elektabilitas yang tipis, maka peran cawapres akan sangat menentukan. Perolehan dukungan suara oleh sosok cawapres, bisa menjadi titik penentu kemenangan pasangan capres-cawapres pada pilpres yang berlangsung.

Tak heran jika saat ini pengumunan cawapres-cawapres yang akan mendampingi ketiga capres yag telah menguat sekarang ini tak juga segera diumumkan. Masing-masing bacawapres masih saling melihat, menimbang, dan menghitung-hitung kekuatan dan untung rugi dari bursa bacawapres yang telah terlihat sekarang ini.

Beberapa kandidat bacawapres yang telah mengemuka adalah para pemimpin umum parpol maupun tokoh-tokoh parpol yang populis. Di luar mereka ada bacawapres-bacawapres yang merupakan tokoh populis yang tidak dbesarkan dalam partai namun menjadi populis karena kiprah usaha atau kerja mereka selama ini. Misalnya Erick Thohir (Etho) karena prestasinya sebagai pengusaha, timses pemenangan Jokowi serta gebrakan-gebrakannya saat menjadi menteri. Pun ada Sandiaga Uno yang hampir mirip dengan Etho. Dia sukses menjadi pengusaha, sukses memenangi pilkada Jakarta bersama Anies Baswedan dan sukses menjadi menteri Jokowi. Di luar mereka ada Ridwan Kamil (RK) yang sukses mendulang prestasi saat masih menjadi profesional maupun saat berhasil memenangkan Pilwalkot Bandung dan Pilgub Jawa Barat.

Etho sampai saat ini tidak terlihat bergabung dengan parpol manapun. Namun dirinya nampak sukses dan populis di mata masyarakat selain karena jabatannya sebagai menteri, namun juga karena kepiawaiannya dalam manajerial seperti halnya dengan menjadi Ketua PSSI sekarang ini. Meski Sandi maupun Ridwan pada akhirnya bergabung dengan Parpol, namun tak bisa dipungkiri bahwa sukses dan popularitas mereka lebih disebabkan oleh prestasi pribadi mereka sendiri.

Sudah menjadi kasak-kusuk kuat dalam khalayak bahwa ketiga tokoh populis ini, telah masuk bursa bacawapres yang kemungkinan akan dibidik masing-masing bacapres yang telah ada. Dan sepertinya mereka bertiga juga berminat bahkan nampak ambisius untuk merebut salah satu posisi cawapres pada Pilpres 2024 mendatang. Gerilya untuk menggalang popularitas dan elektabilitas sudah lama mereka lakukan,sampai akhirnya mereka bertiga perlu membuat gebrakan spektakuler untuk memperkuat bekal popularitas dan elektabilitas yang akan mendukung posisi mereka.

Sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandi berhasil membuat pergelaran-pergelaran kolosal bertingkat internasional yang menjadikannya memiliki posisi tawar yang kuat. Terakhir adalah pergelaran konser internasional Coldplay yang akan segera digelar di Gelora Bung Karno Jakarta pada bulan Agustus mendatang.

Gebrakan sensasional yang dilakukan oleh Etho tidak kalah keren dari Sandi. Setelah sempat digoyang oleh kasus gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggara Piala Dunia U-20 karena permasalahan ideologis politis, Etho bergerak cepat menciptakan prestasi-prestasi baru yang berpotensi mendulang dukungan masyarakat. Etho berhasil mempertemukan Timnas Indonesia dengan Timnas Argentina dalam play match FIFA yang gaungnya tak kalah dengan hebohnya konser Coldplay. Tak berhenti di situ, Etho juga berhasil memperjuangkan Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggara Piala Dunia U-17 yang juga akan digelar mulai bulan Agustus nanti. Bahkan secara head to head pergelaran Piala Dunia U-17 ini akan head to head dengan konser Coldplay.

Kira-kira siapa yang bakal memenangkan persaingan di antara keduanya tersebut. Yang jelas dari sisi perjuangan parpol, Sandi yang kini bergabung dengan PPP, telah mendapatkan dukungan resmi dari partai untuk dimajukan sebagai Cawapres Ganjar. Dan sementara itu, PPP merupakan salah satu parpol parlemen yang menjadi koalisi pertama PDIP dalam mengusung Ganjar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline