Lihat ke Halaman Asli

Warisan Literasi Mama

Meneruskan Warisan Budaya Literasi dan Intelektual Almarhumah Mama Rohmah Tercinta

Serius, Bunuh Diri di Korut Diancam Hukuman Mati?

Diperbarui: 23 Juni 2023   15:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Foto: twitter @dennyindrayana

Baru-baru ini menyeruak berita tentang meroketnya kasus bunuh diri di negara Korea Utara (Korut). Tidak ada detail jumlah pastinya, namun Badan Intelijen Nasional Korea Selatan telah merilis perkiraan mereka bahwa pada bulan Mei kemarin kasus bunuh diri di Korut ditemukan meningkat sekitar 40% dibandingkan tahun 2022 lalu.

Temuan ini pun membuat gusar pemimpin Korut Kim Jong-un. Bergegas dirinya mengeluarkan perintah rahasia kepada otoritas lokal untuk melarang bunuh diri yang memprihatinkan tersebut. 

Tak lama Kantor Berita Pusat Korut pun segera mengumumkan program baru yang diinisasi Presiden Kim Jong-un dalam rangka mencegah bunuh diri yang mewabah ini.

Tidak tanggung-tanggung, pesan ini dipublikasikan dalam bentuk film yang dibuat Kim di Gunung Paektu yang melegenda. Sambilmengendarai kuda putih dengan gagahnya, Kim berbicara langsung kepada rakyatnya dengan persuasif.

"Perbuatan bunuh diri membuatku merasa sedih sebagai Pemimpin Tertinggimu. Hal itu merupakan pengkhianatan terhadap sosialisme dan sangat kejam. Kami adalah negara yang paling bahagia di dunia, hanya sedikit berada di belakang Tiongkok. Untuk mempertahankan status tersebut, kita membutuhkan orang-orang yang masih hidup karena hanya saya yang memiliki kemampuan untuk mengetahui apakah seseorang masih bahagia setelah meninggal."

Sontak program penanggulangan bunuh diri yang dibuat Kim tersebut menjadi pembicaraan viral di dunia internasional termasuk Indonesia. Namun mayoritas khalayak menganggap program tersebut sebagai program yang konyol dan menggelikan. Beragam meme kocak mengenai hal ini pun segera menjadi trending di dunia sosial media. Benarkah Kim Jong-un sekocak itu?

Tentu saja tidaklah demikian. Program pemberantasan bunuh diri ini merupakan program serius dan jika didalami secara mendalam akan bisa kita terima dengan akal sehat.

Menurut Kantor Berita Pusat Korut, pandangan Kim tersebut berdasarkan alasan bahwa warga negara yang merasa terpikir untuk bunuh diri memerlukan pendidikan ulang mengenai prinsip-prinsip sosialis dan "kegembiraan hidup di ekonomi terkuat dunia dengan pola makan yang paling sehat, melawan maniak perang Amerika dan pengikut mereka hari demi hari, tahun demi tahun, dekade demi dekade."

Pelaksanaan nyata dari program baru ini (seperti yang dipublikasikan Central News) adalah dengan  "memindahkan sementara" siapa pun yang mempunyai kehendak atau niat untuk bunuh diri ke sebuah kamp pendidikan ulang. 

Mereka akan dikarantina di sana sampai menunjukkan dedikasi yang benar dan tepat terhadap teori anti-kapitalis atau sampai mereka akhirnya meninggal secara terhormat karena kelaparan, pemaparan, atau penyiksaan yang diterima mereka karena alasan tindakan yang mereka lakukan di sana.

"Dengan langkah ini, Pemimpin Tertinggi kami menunjukkan dedikasinya yang luar biasa terhadap rakyatnya dengan mengabulkan keinginan terdalam mereka. Jika mereka ingin mati, dia akan membantu mereka," begitu dituliskan Central News).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline