Lihat ke Halaman Asli

Warisan Literasi Mama

Meneruskan Warisan Budaya Literasi dan Intelektual Almarhumah Mama Rohmah Tercinta

Kenapa PBB Perlu Adakan Hari Lebah Sedunia?

Diperbarui: 21 Mei 2023   07:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Foto: linkedin.com/unitednation

Baru saja ngeh, ternyata tanggal 20 Mei itu diperingati sebagai hari lebah sejagad (World Bee Day). Aku baru tahu hal ini ketika dapat notifikasi atas postingan United Nation di Linkedin. "Our very existence depends on bees & other pollinators. 

They help improve global food security, provide livelihoods for millions of people, help maintain biodiversity, and are key to achieving the #GlobalGoals. Yet, these guardians of biodiversity are under threat from human activities. The good news is that we can all help protect bees & support beekeepers by growing native plants, buying raw honey from local farmers, avoiding pesticides & taking #ClimateAction." (sumber: linkedin - united-nations.) 

Kira-kira jika diterjemahkan maksud penyataan PBB tersebut adalah sebagai berikut. "Keberadaan kita bergantung pada lebah & penyerbuk lainnya. Mereka membantu meningkatkan ketahanan pangan global, menyediakan mata pencaharian bagi jutaan orang, membantu memelihara keanekaragaman hayati, dan merupakan kunci untuk mencapai #GlobalGoals. Namun, penjaga keanekaragaman hayati ini terancam oleh aktivitas manusia. Kabar baiknya adalah kita semua dapat membantu melindungi lebah & mendukung peternak lebah dengan menanam tanaman asli, membeli madu mentah dari petani lokal, menghindari pestisida & melakukan #ClimateAction."

Sepele, tapi bikin penasaran. Semua aku berpikir, ada-ada aja nih PBB. Apa pentingnya lebah sampai harus dijadikan hari penting bagi dunia? Akhirnya aku pun penasaran dan langsung berburu data-data mengenainya. Ternyata peringatan hari lebah sejagad ini ditetapkan oleh PBB terkait dengan pengaruh penting inovasi perintisan peternakan lebah sedunia.  

Konon salah satu tokohnya adalah Anton Jansa yang mulai memelopori teknik beternak lebah secara modern di negara asalnya, Slovenia. Nah sejak saat itulah peternakan lebah menjadi salah satu faktor penting dalam pelestarian ekosistem dan sistem perekonomian dunia. Hari lebah sejagad (World Bee Day) ditetapkan PBB sebagai langkah penting untuk mengedukasi masyarakat atas pentingnya kelestarian keberadaan lebah bagi masa depan kehidupan dunia.

Nah apa saja sih pentingnya keberadaan lebah tersebut? Ternyata berdasarkan statistik yang ada, keberadaan lebah itu membantu 90% pertumbuhan bunga liar di dunia. Bahkan 35% tanaman di dunia mengantungkan pertumbuhannya pada lebah. Dus, karena itulah keberadaan lebah memang perlu disadari oleh masyarakat untuk kelangsungan hidup yang didambakan. Atas peran lebahlah kita bisa menikmati keindahan bunga-bunga yang tumbuh dan bermekaran di sudut-sudut bumi dan buah-buahan yang bisa kita nikmati dari mana-mana.

Memang binatang penyerbuk itu bukan hanya lebah semata. Masih ada kelelawar, kupu-kupu, burung, luwak, dan binatang-binatang lainnya meskipun perannya tidak sebesar lebah. Namun meskipun namanya ditetapkan PBB sebagai hari lebah sedunia, tetapi penetapan hari ini lebih sebagai pengobar semangat dan pengingat kesadaran kita akan pentingnya fauna penyerbuk bagi kelestarian dan kesehatan ekossitem alam serta menjaga kekayaan keanekaragaman hayati yang ada di bumi. 

Sekali lagi memang benar seperti yang dinyatakan PBB. Mereka (para fauna penyerbuk), membantu meningkatkan ketahanan pangan global, menyediakan mata pencaharian bagi jutaan orang, membantu memelihara keanekaragaman hayati, dan merupakan kunci untuk mencapai tujuan global (#globalgoal) kita.  Jadi marilah kita segera melindungi lebah dan binatang penyerbuk lainnya, dukung peternak lebah dengan menanam tanaman asli, ayo beli madu mentah dari petani lokal, kurangi atau hindari pestisida & ayo lakukan tindakan-tindakan nyata peduli pemanasan global (#ClimateAction). Tabik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline