Lihat ke Halaman Asli

Warisan Literasi Mama

Meneruskan Warisan Budaya Literasi dan Intelektual Almarhumah Mama Rohmah Tercinta

Tagar Frank Zukenberg, Cermin Pendidikan Melek Digital yang Kebablasan

Diperbarui: 2 Juni 2020   18:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi fenomena social media kita - Sumber: facebook.com/sarepgepeng

Pandemi Covid-19 belum juga mereda. Bahkan puncak kurva penyebaran belum juga tercapai.

Karena itu, meskipun telah berhembus akan segera diterapkannya kebijakan New Normal, namun sementara untuk anak sekolah masih dilanjutkan proses belajar di rumah atau School from Home (SFH). 

Bahkan pemerintah jujur mengakui bahwa mereka belum bisa menentukan prediksi kapan kira-kira anak-anak sekolah akan segera melakukan kegiatan belajar menjagar di sekolah.

Namun yang pasti Departemen Pendidikan telah memutuskan bahwa proses belajar daring (online) akan terus dilakukan hingga Agustus 2020 nanti.

"Paling cepat kegiatan tatap muka dimulai akhir Agustus atau awal September. Itupun setelah ada clearance dari Gugus Tugas baik pusat maupun daerah," demikian dikatakan Deputi Bidang Pendidikan dan Agama Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Agus Sartono seperti yang dikutip tempo.co (31/5/2020).

Prediksi kembalinya kegiatan belajar mengajar bulan Agustus mendatang didasarkan pada perkiraan puncak kurva penyebaran yang akan terjadi di bulan Juni ini.

Setelah puncak kurva tercapai, maka peemrintah akan menunggu dua atau tiga bulan setelahnya untuk mengembalikan aktivitas kegiatan belajar mengajar di sekolah kembali.

Karena besok (2/6) pendidikan daring sudah dimulai, maka di hari yang bertepatan dengan hari lahir Pancasila (1/6) sekarang, sudah mulai beredar berbagai macam koordinasi antara guru dan siswa untuk proses belajar mengajar yang besok akan dilakukan, serta berbagai macam tugas yang besok harus dikerjakan.

Salah satu kunci kesuksesan proses belajar mengajar secara daring (online) tersebut adalah kemampuan dari siswa, guru dan sekaligus orang tua dalam mengembangkan kemampuan digital.

Guru, siswa maupun orang tuanya harus melek digital agar pemakaian gawai pendukung bisa dijalankan dengan baik dan pembelajaran melalui daring (online) bisa dikerjakan.

Hanya saja hal itu tak boleh dilakukan dengan keblabasan atau over acting seperti yang baru-baru ini viral di sosial media.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline