Lihat ke Halaman Asli

Warisan Literasi Mama

Meneruskan Warisan Budaya Literasi dan Intelektual Almarhumah Mama Rohmah Tercinta

Oreo Besar Kalengnya Doang, Siap Diganti Rengginang

Diperbarui: 28 Mei 2020   19:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oreo kaleng yang laku keras dijual secara online - Sumber Foto: shopee.co.id

Penjualan biskuit kaleng menjelang lebaran Idul Fitri selalu melonjak tajam. Pasalnya biskuit kaleng merupakan jajanan paling praktis yang efektif dan efisien sebagai persiapan untuk sajian tamu-tamu di saat lebaran.

Namun ternyata lebaran Idul Fitri 1441 H kemarin lebih banyak berlangsung dalam kesenyapan. 

Pasalnya masih terjadinya pandemi Covid-19 yang mengharuskan banyak daerah melakukan PSBB, gerakan #dirumahsaja atau Stay at Home bahkan gerakan "tutup pintu" untuk menghindari silaturahmi door to door, menjadikan rumah sepi-sepi saja.

Alhasil apakah penjualan biskuit kaleng tersebut menjadi terpuruk? Menurut pengakuan beberapa penjual memang pada lebaran 2020 kali ini, penjualan kue lebaran mereka turun bahkan sampai mencapai 50%. Bahkan beberapa penjual memilih untuk tidak lagi berjualan kali ini karena merasa khawatir penerapan PSBB akan membuat dirinya merugi.

Meskipun dikabarkan turun hingga 50%, produsen kue kaleng ternama tetap memproduksi dagangannya sebagai produk andalan untuk lebaran. Jika tidak untuk sajian di meja tamu, setidaknya produk kaleng kue lebaran tersebut masih dijadikan barang bingkisan (parcel), hadiah maupun hantaran. Setidaknya dengan kue kalengan, akan memudahkan pembeli dalam mengemas, membawa, menyimpan dan mengirimkannya.

Lalu ada pertanyaan lainnya, sebenarnya apa yang diincar para pembeli dari pembelian kue kalengan tersebut? 

Apakah mengincar kalengnya, produk yang jadi isinya, atau keduanya? 

Tentunya jawaban yang paling banyak ya mengincar keduanya. Baik isinya maupun kalengnya. 

Apalagi membeli biskuit kalengan bisa meningkatkan prestise bagi pembelinya. Gengsinya menurut mereka berbeda jika hanya membeli produk-produk tersebut dalam bentuk bungkusan atau plastikan semata. Pun ketika disajikan.Penyajian dalam kaleng tentunya jauh lebih keren dari pada dalam box atau toples plastik.

Beruntunglah mereka yang membeli biskuit kalengan karena mengincar kalengnya semata. Berbeda nasibnya dengan mereka yang sebenarnya mementingkan isinya namun tergiur oleh daya pikat kalengnya. 

Oreo yang dikeluhkan warganet hanya besar kalengnya saja, tapi isinya sedikit - Sumber Foto: wartaekonomi.co.id

Kenapa begitu? Pasalnya, baru-baru ini viral di kalangan netizen bahwa biskuit Oreo versi kalengan telah mengecewakan karena isinya mengejutkan. Mengejutkan di sini dalam arti tidak sesuai yang diperkiraan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline