Salah satu pendukung suksesnya kelancaran arus mudik lebaran adalah ketersedian psokan dan cadangan BBM yang cutup bagi kendaraan yang lalu-lalang.
Dan untuk mengatasi hal itu, Vice President Corporate Communications Pertamina, Adiatma Sardjito menyatakan Pertamina tidak bisa berdiri sendiri. Dari pengalaman yang sudah berjalan, suksesnya persediaan dan pasokan BBM ada di bawah peran besar dari sinergi dengan kepolisian.
Hadir sebagai pembicara pada Forum Promoter 2018 Polri bertema "Kesiapan Menghadapi Mudik Lebaran Dalam Rangka Mewujudkan Kamseltibcarlantas," di Hotel 88, Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Kamis (7/6), Adiatma mengungkapkan pengalamannya terkait mudik selama ini.
"Kemacetan yang terjadi pada 2016 lalu menyebabkan kita kesulitan untuk menyuplai BBM karena tidak bisa masuk ke Tol. Namun pada 2017 kemarin karena dikawal oleh Kepolisian akhirnya bisa suplai dan semua berjalan lancar. Success story itu akan kita ulang kembali," ungkapnya.
Untuk mudik lebaran 2018 sekarang, Adiatma mengungkapkan persediaan BBM sudah distok sejak tiga bulan lalu, jadi tidak ada masalah dengan stok. Namun menurut dia, problem yang terjadi pada situasi mudik adalah di distribusi.
"Saat situasi mudik kita tidak bisa kirim karena macet, itu problemnya. Tapi kita sudah koordinasi dengan pihak Dishub dan Kepolisian, semoga mudik tahun ini juga lancar seperti tahun lalu," paparnya.
Namun untuk sekarang dia yakin akan berjalan lebin baik karena pihaknya menyiapkan 20 mobil dispenser dan 200 sepeda motor kemasan.
"Kita harapkan tahun ini lebih lancar lagi karena persiapannya lebih baik. Jika tahun lalu mobil dispensir hanya ada 9 sekarang kita siapkan 20 mobil yang akan kita taruh di rest area yang tidak ada SPBU-nya. Sedangkan untuk sepeda motor kemasan yang heroik jika tahun lalu hanya ada 83 sekarang ada 200 unit dan paling banyak ada di Semarang," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa tim Ramadhan Idul Fitri (RAFI) sudah siap sejak H-30 seraya menambahkan bahwa selama kegiatan mudik ini permintaan gasoline akan meningkat, sebaliknya kebutuhan gasoil seperti Solar akan menurun.
"Sebab mobil truk akan dilarang beroperasi menjelang dan pada saat puncak mudik terjadi. Sedangkan gasoiline seperti Pertalite dan Pertamax akan mengalami piningkatan," jelasnya.
"Kita perkirakan Pertileta akan naik sekitar 30 persen, Pertamax 25 persen dan Pertamax Turbo 20 persen. Kita akan jaga stok aman di level ini," tambahnya.