- Judul: Ayahku (Bukan) Pembohong
Penulis: Tere Liye
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: Cetakan 8, Mei 2013
Penulis novel yang sudah sangat terkenal di Indonesia ini memang tidak perlu diragukan lagi keahliannya dalam tulis-menulis di atas kertas. Ia sangat lihai dalam memainkan tangan dan pikirannya untuk menuangkan kata-kata yang unik dan menarik untuk kita baca. Novel berjudul "Ayahku (Bukan) Pembohong" merupakan salah satu karya best seller-nya.
Novel yang menceritakan kisah seorang anak yang bernama Dam yang tumbuh dengan segala cerita-cerita ayahnya. Sang ayah sangat suka menceritakan kisah-kisah petualangan yang mengandung nilai-nilai luhur yang terdengar seperti dongeng. Seperti cerita tentang Sang Kapten, Lembah Bukhara, Negeri Penguasa Angin, Si Raja Tidur, dan lain sebagainya.
Semenjak kecil, Dam selalu percaya dengan kisah-kisah yang diceritakan ayahnya itu. Walau menurut orang dewasa, cerita itu hanya terdengar seperti kisah palsu yang dikarangnya sendiri. Mengingat nama tokoh juga tempat yang terdengar asing oleh orang lain membuat mereka berkipir ulang untuk mempercayainya. Dam tidak menceritakan kisah itu kepada orang lain. Ia menyimpan untuk dirinya sendiri cerita-cerita itu. Saat itu ia mempercayai semua yang diceritakan oleh ayahnya tersebut.
Hingga saat sudah dewasa dan mempunyai anak, ia mulai merasa bahwa apa yang diceritakan oleh ayahnya itu bohong. Ia lantas menjauhkan kedua anaknya dari kakek mereka ketika sang kakek akan menceritakan kisah-kisah yang sama yang sering ia dengar waktu kecil itu. Dam mulai membenci sang ayah ketika sadar bahwa ayahnya mengada-ada ceritanya. Ia mulai tak percaya dengan semua cerita yang ayahnya katakan.
Padahal sudah beberapa kali sang ayah ingin mempertemukan sang anak dengan semua tokoh dibalik ceritanya, namun ia selalu gagal. Hingga saat ayahnya menghembuskan nafas terkahirnya, Dam belum bisa mempercayai sang ayah.
Namun kejutan itu datang saat pemakaman selesai. Semua tokoh yang ayahnya ceritakan mulai berdatangan untuk berbela sungkawa. Dam kaget dengan kehadiran mereka. Mereka menceritakan betapa kesederhanaan yang ayahnya terapkan itu membuat mereka terenyuh hatinya. Mereka mengelok-elokkan ayahnya didepan makam. Membuat Dam merasa sangat menyesal telah berpikir ayahnya berbohong kepadanya.
Alur campuran yang memang menjadi andalan disetiap ceritanya itu, mampu memberikan kisah tersendiri di novelnya. Sangat menarik untuk dibaca. Seperti penulis sengaja untuk mengajarkan nilai-nilai luhur kepada pembacanya di kehidupan sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H