Lihat ke Halaman Asli

Rohmadin

Bocah Ndeso Seneng Sinau

Urgensi Pembelian Alutsista dalam Menjaga Keamanan Negara Republik Indonesia Menuju 2045

Diperbarui: 7 Januari 2024   17:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Surakarta, 7 Januari 2024 - Malam ini, ketiga calon presiden (capres) akan beradu argumen terkait kebijakan pertahanan negara dalam debat yang dinantikan. Dengan latar belakang yang berbeda, capres nomor urut 1 yang berlatar belakang akademisi dan gubernur, capres nomor urut 2 yang memiliki pengalaman sebagai Menteri Pertahanan Indonesia, serta capres nomor urut 3 yang merupakan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia, diharapkan mampu memberikan pandangan yang mendalam.

Pertanyaan dan isu terbesar malam ini dalam debat capres adalah seberapa penting pembelian Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) bagi Tentara Indonesia dan bagaimana hal tersebut memengaruhi geopolitik keamanan negara menuju generasi emas 2045. Capres nomor urut 1 dengan latar belakang akademisi dan gubernur mungkin akan menyoroti perlunya inovasi dan penelitian dalam pengembangan alutsista yang efektif. Di sisi lain, capres nomor urut 2 yang memiliki pengalaman sebagai Menteri Pertahanan Indonesia bisa memberikan wawasan tentang urgensi dan kebutuhan nyata dalam bidang pertahanan. Capres nomor urut 3, yang merupakan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia, diharapkan dapat membahas koordinasi antara politik, hukum, dan keamanan sebagai kunci menghadapi tantangan geopolitik.

Pembelian alutsista memiliki dampak besar terhadap kemampuan pertahanan suatu negara. Dalam konteks Indonesia, sebagai negara kepulauan, alutsista yang modern dan handal sangat diperlukan untuk menjaga kedaulatan wilayah. Bagaimana capres melihat dan merespons kebutuhan nyata Tentara Indonesia akan menjadi tolok ukur penting dalam mengevaluasi kualitas kepemimpinan mereka.

Geopolitik keamanan juga menjadi aspek krusial yang perlu dijawab oleh setiap capres. Bagaimana pembelian alutsista dapat memperkuat posisi Indonesia di tingkat internasional dan menjaga stabilitas regional perlu diuraikan dengan jelas. Isu-isu seperti hubungan bilateral, ketahanan nasional, dan peran Indonesia dalam geopolitik regional harus mendapat perhatian khusus.

Mengingat target menuju generasi emas 2045, harapan masyarakat terletak pada capres yang memiliki visi jangka panjang. Pembelian alutsista bukan hanya sebagai respons terhadap ancaman saat ini, tetapi juga sebagai investasi keamanan jangka panjang. Bagaimana capres merencanakan pengembangan dan pemeliharaan alutsista untuk menghadapi perkembangan teknologi dan ancaman baru menjadi pertanyaan esensial.

Malam ini, masyarakat berharap untuk mendengar argumen yang kuat dan solusi konkret dari setiap capres terkait isu ini. Keamanan nasional dan geopolitik adalah fondasi penting bagi keberlanjutan negara ini, dan pemahaman serta rencana capres mengenai pembelian alutsista menjadi faktor penentu dalam keputusan pemilihan presiden.

Benar sekali, harapan masyarakat menuju generasi emas 2045 terletak pada capres yang memiliki visi jauh ke depan. Dalam konteks pembelian Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista), visi kepemimpinan yang tidak hanya memandang keamanan saat ini, tetapi juga mampu merencanakan langkah-langkah strategis untuk menghadapi tantangan masa depan, sangatlah penting.

Pembelian alutsista haruslah direncanakan dengan berbasis pada kebutuhan jangka panjang Tentara Indonesia. Dengan mempertimbangkan perkembangan teknologi dan dinamika geopolitik yang terus berubah, capres diharapkan mampu menentukan arah kebijakan pertahanan yang dapat mengakomodasi ancaman yang mungkin muncul dalam beberapa dekade mendatang.

Keberlanjutan dan kemajuan dalam bidang pertahanan menjadi kunci utama dalam mencapai impian Indonesia sebagai negara besar dan kuat. Capres yang memiliki komitmen untuk mengembangkan industri pertahanan domestik, meningkatkan kapasitas riset dan pengembangan, serta membangun kerjasama strategis internasional dalam bidang pertahanan akan menjadi pemimpin yang diharapkan masyarakat.

Dalam konteks generasi emas 2045, pembelian alutsista bukan hanya sebagai investasi keamanan, tetapi juga sebagai langkah strategis untuk memastikan bahwa Indonesia memiliki keunggulan dan ketahanan yang diperlukan untuk meraih potensi penuhnya di tingkat global. Oleh karena itu, harapan masyarakat terhadap capres adalah adanya kebijakan pertahanan yang progresif, adaptif, dan mampu menjawab tantangan masa depan dengan solusi yang inovatif.

Malam ini, dalam debat capres, masyarakat berharap mendengar visi konkret dan rencana aksi yang dapat meyakinkan bahwa pemilihan alutsista tidak hanya bersifat taktis, melainkan juga strategis dan berorientasi pada jangka panjang. Capres yang mampu menjembatani keamanan saat ini dengan tantangan masa depan akan memberikan keyakinan dan harapan bagi masyarakat Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline