Lihat ke Halaman Asli

Ainur Rohmah

Mahasiswa universitas Islam Nahdlatul ulama Jepara 2021

Potret Budaya Positif di Pesantren

Diperbarui: 7 April 2022   11:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sudah tidak asing lagi bagi kita sebagai warga negara islam yang mayoritas warga negaranya muslim untuk mendengar kata pesantren . Apa yang kalian ketahui mengenai pesantren ? sedikit banyak mungkin berfikir bahwa pesantren adalah tempat seseorang menimba ilmu Agama bahkan jauh dari Pendidikan formal atau justru berfikir bahwa pesantren sangatlah ketinggalan zaman . Namun jangan salah! Tanpa santri-santri, Indonesia mungkin takkan mampu mencapai kemerdekaaan dengan minimnya loyatitas terhadap tanah air .

Salah satu karakter yang tumbuh dalam dunia pesantren adalah sikap Ta'at .Ta'at disini adalah mematuhi segala titah Sang Kiai . mereka akan melakukan apa saja yang diperintahkan dari guru mereka, termasuk berperang melawan penjajah. Untuk nilai-nilai keseharian di masyarakat yang sudah tertanam adalah budaya gotong royong dalam segala hal, salah satunya adalah budaya Ro'an. Ro'an adalah kegiatan bersih-bersih yang dilakukan secara gotong royong, yang biasanya dilakukan seminggu sekali.

Kemudian mengenai budaya displin yaitu berjamaah. Secara tidak langsung penanaman kedisiplinan dimulai dari berjamaah ini menjadikan mereka untuk istiqomah sampai mereka keluar dari pesantren. 

Bukan hanya berjamaah namun juga dalam mengikuti segala aktivitas pesantren. Seperti , belajar kitab, tadarrus al-qur'an dan lain-lain. Karena jika para santi tidak memenuhi peraturan disiplin tersebut terdapat sanksi yang berat, sehingga yang bermula dari rasa terpaksa akan menjadi terbiasa. Itulah didikan pesantren yang sudah membudidaya dikalangan para santri.

Tidak itu saja, dalam diri mereka, para santri juga mempunyai kesadaran tinggi untuk melakukan muhasabah diri. Muhasabah ini tidak terbatas pada koreksi atas perbuatan mereka yang berakibat dosa dan pahala, tetapi juga pada persoalan-persoalan pengembangan diri dalam rangka hidup dan bergaul ditengah komunitas sosial pesantren. 

Untuk bisa diterima oleh lingkungannya, mereka secara jujur melakukan instropeksi dan kekurangan dan kelebihan yang mereka miliki. Kekurangan yang mereka miliki diupayakan perbaikannya, sebaliknya, kelebihan yang dimiliki bisa dimanfaatkan dan diaktualisasikan demi manfaat tidak hanya diri sendiri tetapi juga untuk orang lain.

Untuk membangun sebuah generasi yang cemerlang, tanamkanlah nilai-nilai agama dan moral didalamnya, itulah mengapa budaya positif pesantren selalu menjadi prioritas utama untuk jati diri muslim Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline