Kampus Mengajar merupakan salah satu program yang di adakan oleh kemendikbudristek yang bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar di luar kelas atau langsung terjun ke lapangan selama satu semester. Kegiatan kampus mengajar ini di tujukan untuk bisa melatih kemampuan mahasiswa untuk bisa menyelesaikan masalaha yang ada di lapangan, program kampus mengajar ini juga bertujuan untuk mahasiswa bisa mengimplentasikan ilmu yang telah di dapat di bangku perkuliahan.
Sehingga dapat diartikan bahwa program ini tidak hanya memberikan mamfaaat langsung dalam hal pengajaran tetapi juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan ketrampilan mengajar mereka secara praktis di lapangan. Selain itu program ini bisa membantu memperluas wawasan mahasiswa tentang realitas pendidikan di masyarakat, serta memberikan pengalaman berharga dalam hal interaksi sosial dan pembelajaran kolaboratif.
Sasaran sekolah dari program kampus mengajar ini adalah, sekolah-sekolah yang masih minim literasi dan numerasinya, sehingga mahasiswa bisa membantu para tenaga pendidik di sekolah tersebut untuk bisa berkolaborasi dalam mangatasi permasalahan-permasalahan yang ada di lapangan.
Secara keseluruhan, program kampus mengajar nagi sekolah bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat dasar sekaligus memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berkontribusi secara langsung dalam masyarakat.
Salah satu masalah yang sering di temukaan adalah minimnya kemapuan numerasi siswa. Berdasarkan data dari salah satu penelitian yaitu Program for Internationl Student Assessment (PISA) Indonesia berada di perinbgkat 68 deengan skor Matematika (379) peringkat ini tergolong rendah bagi sebuat negara berkembang. Tentu saja hal ini di sebebabkan oleh berbagai macam faktor salah satunya metode pengajaran yang kurang efektif.
Seperti yang kita tahu, metode pengajaran sangatlah penting untuk keefektifan kegiatan belajar mengajar, metode pengajaran yang tidak cocok atau tidak mearik dapat membuat siswa kehilangan minat dalam belajar matematika. Untuk mengatasi permasalahan ini tenaga pendidik bisa menggunakan media pembelajaran yang relevan dengan materi pembelajaran dan tentu saja bervariasi. Hal ini dapat menarik minat atau rasa ingin tau peserta didik mengenai materi pembelajaran tersebut.
Pada program Kmpus Mengajar angkatan 7 ini kami mendapatkan tempat penugasan di SDN 19 Cakranegara, sekolah tersebut dapat di katakan sekolah yang sudah cukup maju, tetapi untuk tingkat kemampuan numerasinya masih terbilang kurang. Pada awal penugasan kami melakukan tes asessment dan mendapatkan nilai 41%, nilai tersebut bisa dimkatan rendah untuk kemampuan numerasi siswa. Menyikapai permasalahan tersebut kami dari tim Kampus Mengajar angakatan 7 mencoba untuk menerapkan media- media pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan peserta didiik. Adapun media pembelajaran yang kami terapkan seperti:
1. Papan Penjumlahan dam Pengurangan
Papan hitung Pemjumlahan dan Pengurangan merupakan media pembelajaran matematika yang di rancang untuk membantu siswa memahmai kosep dasar penjumlahan dan pengurangan secara visual dan interaktif. Media ini terbuat dari styrofoam dan kertas origami yang kemudian di hias secara menarik. Ppapan hitung penjumlahan dan pengurangan sangat bermamfaat dalam membantu siswa mengembangkan ketermapilan dasar matematika mereka. Media ini tidak hanya membuat pembeljaran menjadi lebih menyenangkan dan interaktif, tetapi juga mambantu siswa membangun pondasi yang kuat dalam matyematika yang akan mereka gunakan di tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
Penggunaan media ini yaitu, Guru menuliskanangka yang ingin di jumlahkan atau yang ingin di kurangi pada kantong apel tersebut. Dimana kantong apel bagian atas untuk soal penjumlahan dan kantong apel bagian bawah untuk soal pengurangan. Untuk menyelesaikan soal penjumlahan dapat di lakukan dengan cara, 5+5 guru menuliskan angka 5 pada kantong pertama dan angka 5 pada kangtong kedua. Kemudian pada setiap kantong tersebut diisi dengan stick sesuai dengan angka yang ada pada kantong apel tersebut. Untuk mendapatkan hasil dari soal tersebut siswa dapat menggabungkan stick yang ada pada setiap kantong pada kantong apel hasil.
Sedangkan untuk pengurangan, dapat di lakukan dengan cara seperti, 5-3 guru dapat menuliskan angka tersebut pada kantong apel seperti pada bagian penjumlahan di atas. Setelah itu siswa mengisi dengan stick pada kantong pertama sesuai dengan angka pada kantong apel. Untuk mengetahui hasil dari soal tersebut dari 5 stick yang ada pada kantong pertama siswa bisa menghilagkan 3 stick untuk menemukan jawabnanya.
2. Papan Hitung Perkalian dan Pembagian
Papan hitung Perkalian dan Pembagian merupakan salah satu alat peraga sederhana yang bertujuan untuk memudahkan peserta didik dalam memahami konsep perkalian dan pembagian. Media ini berbentuk papan styrofoam persegi panjang serta di lengkapi dengan kotak yang di buat dari kertas bufalo sebagai wadahnya, kemudia di desain semenarik mungkin. media papan hitung ini di gunakan dalam pembelajaran matematikan untuk membantu guru dalam menarik perhatian siswa. Siswa kelas 3 SD yang masih suka bermain dalam belajar akan lebih tertarik jika media yang di gunakan dalm proses pembelajaran lebih bervariasi. Papan hitung Perkalian dan Pembagian ini digunakan dengan cara siswa memilih secara acak soal yang tersedia pada kotak. Misalnya pada soal perkalian 4x8 maka siswa harus meletakkan masing masing 4 stik eskrim ke dalalm 8 kotak. Berarti, 4+4+4+4+4+4+4+4. Kemudia hitunglah keseluruhan stik yang terdapat di dalam kotak untuk mendapatkan jawabannya.
Sedangkan pada soal pembagian misalnya 10:5, maka siswa harus mengambil stik es krim sebanyak 10 kemudian di bagi ke dalam beberapa kotak, setiap kotakmya berisi 5 stik dari hasil pembagian tersebut siswa menghitung berapa banyak kotak yang terisi stik.
3.Replika Kubus dan Balok
Media replika kubus dan balok merupakan salah satu media alat peraga yang bertujuan untuk memudahkan siswa dalam memahami bentuk dari kubus dan balok. Media pembelajaran ini merupakan salah satu media yang bisa membantu siswa meningkatkan pwmahaman mengenai materi bangun ruang. Media ini merupakan salah astu media pembelajaran kongkret yang sesuai dengan prises perkembangan siswa SD yang membutuhkan media pembelajaran yang kongkret. Selain untuk meningkatkan pemahaman media pembelajaran ini juga dapat melatih motorik halus dan kasar dari siswa model media pembelajatan ini adalah siswa harus membuat atau mencitakan bangun ruang kubus dan balok dengan tusuk sate dan plastisin. Sehingga hal ini membutuhkan imajinasi siswa dan kecepatan tangan siswa untuk menciptakan ini.
Media pembelajaran ini diimplentasikan pada siswa siswi kelas 4 di SDN 19 Cakranegra, media pembelajaran ini dapat menarik perhatian siswa untuk belajar karna, mereka juga tertantang untuk mecoba menciptakan kubus dan balok.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H