Lihat ke Halaman Asli

Rohimat Al Ansyori

School Journalist

Menikmati Pemandangan dari Atas Jembatan Bogeg dan Gunung Luhur Citorek

Diperbarui: 17 November 2024   20:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PKL disepanjang Jembatan Aria Wangsakara

SERANG-Perjalanan menyusuri jalan di Provinsi Banten Sabtu (16/11) dan akhirnya berhenti sejenak dan menepi  di Jembatan Aria Wangsakara atau kerap dikenal Jembatan Bogeg beralamat di Jalan Syech Nawawi Al Bantani tepatnya di Kelurahan Banjar Agung, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang menjadi tempat persinggahan yang nyaman di malam hari.

Sambil menikmati segelas Kopi Hitam, dengan sentuhan angin yang berhembus malam hari, sekitar pukul 00. 15 Wib dini hari, saya berbincang santai dengan salah seorang Pedagang Kaki Lima (PKL) di sepanjang jembatan tersebut. Jembatan megah, lebar, panjang dan pernah mendapat rekor MURI ini dulu diresmikan oleh Gubernur Banten kala itu Wahidin Halim. Diketahui jembatan ini memiliki panjang lebih kurang 90 meter dengan lebar 33,8 meter dan menggunakan nama pahlawan nasional di masa Kesultanan Banten  Aria Wangsakara, yang merupakan pahlawan nasional, imam besar dan ulama kesultanan.

Menurut salah seorang PKL, Kalau Malam hari, tepatnya di malam Minggu tempat ini banyak disinggahi dan menjadi tempat istitahat yang nyaman sambil berswa foto menikmati jajanan pedagang Kaki Lima yang mangkal dan berjualan di pinggir jembatan.

"Malam minggu selalu di tunggu oleh kami (PKL,red) karena banyak yang berhenti untuk sekedar ngopi atau makan sambil melepas lelah" ujar salah seorang PKL. Lebih lanjut ia menuturkan dalam semalam bisa meraup untung 300 - 500 ribu di malam minggu. Saya sudah 2(dua) tahun berjualan di tempat ini, kalau malam minggu datang senang rasanya, bisa menambah penghasilan yang lumayan juga. tutup PKL paruh baya.

Sepanjang pantauan saya ditempat tersebut memang menjadi tempat yang nyaman untuk sekedar melepas Lelah dalam perjalanan dan menikmati pemandangan indah dari atas jembatan tersebut, namun kita harus berhati-hati karena lalu lintas disepanjang jalan tersebut banyak dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.

Pemandangan Negeri diatas Awan Gunung Luhur Citorek

Sekitar pukul 01. 15 Wib Minggu (17/11) saya melanjutkan perjalanan tanpa arah dan tujuan, akhirnya saya memutuskan untuk menyusuri jalan menuju objek  wisata Negri Diatas Awan Lebak Banten yang berada di kawasan Gunung Luhur atau tepatnya berada di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Menggunakan Google Maps Perjalanan  ditempuh lebih kurang 80 KM dari jalan Syech Nawawi  dengan rute yang cukup menantang adrenalin.  

Udara malam yang relatif lebih sejuk dan jalanan yang terbilang sepi menemani perjalanan saya di malam hari.  Jantung berdetak keras ketika menyusuri jalur ini karena banyak jalur curam yang menanjak atau menurun dan harus dilalui dengan hati-hati, juga banyaknya belokan-belokan tajam yang membuat pengendara harus lebih waspada.

Di beberapa titik sempat terlihat longsoran dari tanah yang menumpuk di pinggir-pinggir jalan. Bahkan saat di sana,  juga menemukan ruas jalan yang sedang dalam perbaikan akibat terdampak longsor sebelumnya. Sekitar pukul 05.00 Wib saya sampai diatas gunung luhur, sudah berbaris para pengunjung yang ingin menikmati pemandangan indah maupun keindahan panorama pagi  berupa samudra awan di Gunung Luhur. 

Untuk itu, jika tertarik untuk pergi ke sini, sebaiknya para pembaca  memastikan bahwa kendaraan yang akan digunakan dalam kondisi prima. Terlebih lagi jika menggunakan kendaraan roda empat. (Sains teachers)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline