Lihat ke Halaman Asli

Rohimah

Mahasiswa

Ragam Pembelajaran Pasca Pandemi, Gadget: Masalah atau Solusi?

Diperbarui: 29 Maret 2023   10:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

RAGAM PEMBELAJARAN PASCA PANDEMI, GADGET : MASALAH ATAU SOLUSI?

Perubahan merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap fase kehidupan. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Begitu pula perubahan dalam suatu pendidikan , yang mana bentuk dari perwujudan seni dan budaya manusia yang terus berubah, berkembang dan sebagai suatu alternatif yang paling rasional, oleh karena itu  sangat memungkinkan untuk melakukan suatu perubahan atau perkembangan. 

Selain isu sosial seiring perkembangan zaman berkembang pula pola pikir manusia untuk terus melakukan ekperimen dan menciptakan inovasi-inovasi baru untuk membantu aktivitas kehidupan manusia, terlebih kehidupan baru setelah wabah Covid-19 lalu, hampir semua lini kehidupan memiliki pembaharuan pola dan struktur akbita kebiasaan baru dalam menghadapi bencana Covid-19. Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi hal yang penting bagi seluruh lapisan masyarakat dalam bersosialisasi dan berinteraksi, salah satunya iyalah berkembangnya teknologi informasi. Perkembangan teknologi yang begitu pesat telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban manusia, termasuk pada dunia pendidikan.

Adanya Perubahan Kurikulum Dunia pendidikan di Indonesia sempat beberapa kali melakukan perubahan kurikulum. Yang terbaru pemerintah melakukan perubahan kurikulu dari Kurikulum 2013 yang mulai ditetapkan pada tahun 2014 di Kelas I, II, IV, dan V sedangkan untuk SMP Kelas VII dan VIII dan SMA Kelas X dan XI menjadi Kurikulum Merdeka, yakni kurikulum dengan metode pembelajaran yang mengacu pada pendekatan bakat dan minat peserta didik dengan menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu. 

Dengan perubahan kurikulum ini pemerintah berharap agar terciptanya pendidikan yang menyenangkan melalui penenkanan pengemabangan aspek keterampilan dan karakter sesuai dengan nilai-nilai bangsa. Di dalam Kurikulum Merdeka pembelajaran akan lebih mendalam dan berfokus pada materi esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya.

UNESCO melalui "The International Commission on Education for the Twenty First Century" merekomendasikan Pendidikan yang berkelanjutan (seumur hidup) yang dilaksanakan berdasarkan empat pilar proses pembelajaran, yaitu :  Learning to know (belajar untuk menguasai pengetahuan) learning to do (belajar untuk mengetahui keterampilan), learning to be (belajar untuk mengembangkan diri), dan Learning to live together  (belajar untuk hidup bermasyarakat).

Untuk dapat mewujudkan empat pilar pendidikan ini, para guru sebagai agen pembelajaran perlumenguasai dan menerapkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran. Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan TIK serta dampak adanya Wabah Covid-19 yang membentuk kebiasaan baru ada beberapa pergeseran dalam proses pembelajaran yang saat ini masih terus dilakukan yaitu dari ruang kelas ke dimana dan kapan saja, dari kertas ke "online" dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan. Dengan demikian demikian peserta didik dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber.

teknologi memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma pembelajaran tradisional. Sejalan dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi itu sendiri penggunaan media pembelajaran yang pelaksanaannya didukung oleh jasa teknologi seperti telepon, audio, maupun aplikasi belajar lain yang mendukung proses pembelajaran saat ini. guru dituntut kreatif mengombinasikan teknologi dalam peroses pembelajaran misalnya dengan menggunakan Video Pembelajaran yang menarik, Quizziz, dan aplikasi belajar online lainnya. Adapun kemudahan yang diperoleh dari pekembangan IPTEK antara lain:

  • Munculnya Media Massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmudan pusat Pendidikan. Seperti jaringan Internet, dan lain-lain. Dampak dari hal ini yaitu guru bukanlah satu-satunya sumber ilmu pengetahuan, sehingga siswa dalam belajar tidak perlu terlalu terpaku terhadap Informasi yang diajarkan oleh guru, tetapi juga bisa mengaksesmateri pelajaran langsung dari Internet, olehnya itu guru disini bukan hanyasebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembimbing siswa untuk mengarahkan dan memantau jalannya pendidikan, agar siswa tidak salah arah dalam menggunakan media informasi dan komunikasi dalam pembelajaran.
  • Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan Teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut dengan bantuan Teknologi bisa dibuat abstrak, dan dapat dipahami secara mudah oleh siswa.
  • Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka. Selama ini, proses pembelajaran yang kita kenal yaitu adanya pembelajaran yang disampaikan hanya dengan tatap muka langsung,

Namun demikian, dalam pelaksanaanya Teknologi tidak hanya mendatangkan manfaat positif, melainkan juga mendatangkan dampak negatif, hal ini  harus menjadi hal yang perlu dibenahi oleh seorang pendidik dengan membatasi penggunannya  sehingga tidak menyebabkan pengalih fungsian guru atau juga menyebabkan terciptanya individu yang bersifat individual. jangan sampai etika dan disiplin peserta didik susah atau sulit untuk diawasi dan dibina, sehingga lambat laun etika dan manusia khususnya para peserta didik akan menurun drastis, serta hakikat manusia yang utama yaitu sebagai makhluk sosialakan tergerus. Oleh karena itu penyeimbangan pemanfaatan teknologi sangat diperlukan terutama oleh seorang Pendidik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline