Lihat ke Halaman Asli

Rohim Efendi

Belajar tanpa batas ruang dan waktu

Covid-19 Memaksa Guru SMP Negeri 3 Probolinggo Beradaptasi dengan Kemajuan Iptek

Diperbarui: 18 November 2020   11:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Workshop Penggunaan Microsoft Teams dan Office 365 di SMP Negeri 3 Probolinggo. Sumber Gambar:Dokumen Pribadi Rohim Efendi

Pandemi covid-19 di tahun 2020 membuat tatanan kehidupan berubah. Perubahan-perubahan tersebut terjadi pada berbagai bidang. Mulai dari perubahan tatanan di bidang sosial, ekonomi, pelayanan kesehatan, hingga pada sistem pendidikan. Alhasil, banyak penyesuaian-penyesuaian yang perlu dilakukan agar roda kehidupan tetap berputar, termasuk di bidang pendidikan.

Di bidang pendidikan, tidak hanya siswa, pandemi covid-19 juga memaksa guru harus melakukan penyesuaian-penyesuaian yang tidak bisa terelakkan. Penyesuaian-penyesuaian itu dapat berupa perubahan kebiasaan dari pelaksanaan pembelajaran secara konvensional ke pembelajaran daring yang tak terbatas pada ruang. Dengan demikian, guru harus mampu beradaptasi dengan kemajuan Iptek. Begitu pula, yang terjadi di SMP Negeri 3 Probolinggo.

Dengan SDM yang tidak sepenuhnya menguasai teknologi, tentunya bukanlah hal yang mudah agar kegiatan pembelajaran dengan cara-cara yang baru dapat terlaksana dengan baik.  Namun, hal itu tidak serta merta membuat SMP Negeri 3 Probolinggo menyerah pada keadaan.

Berbagai upaya pun dilakukan untuk mempersiapkan pembelajaran daring dengan mengadakan pelatihan-pelatihan. Pelatihan tersebut diantaranya penggunaan microsoft teams, google clasroom, google form, padlet, dan google meet. Pelatihan dilakukan oleh seorang guru TIK dengan didampingi oleh guru-guru muda yang mengerti IT, termasuk penulis.

Pendampingan Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Daring. Sumber Gambar: Dokumen Pribadi Rohim Efendi

Di masa pelatihan banyak sekali hal yang patut diapresiasi. Semangat guru-guru senior untuk belajar yang sangat tinggi mulai dari persiapan perangkat pendukung seperti smartphone dan juga laptop yang menjadi kebutuhan utama dalam kegiatan ini. Selain itu, semangat belajar yang tak kalah dari siswa, mulai dari bertanya, mencatat, dan praktik kerja yang dilakukan.

Hal yang menarik adalah terkadang guru-guru sering lupa langkah-langkah penggunaan google classroom, google classroom, padlet, dan google meet yang telah dipelajari. 

Oleh karena itu, selama awal kegiatan pelaksanaan pembelajaran secara daring, tetap dilakukan pendampingan pada beberapa guru. Kabar baiknya, ketika tulisan ini dibuat, semua guru telah mampu mengelola pembelajaran secara daring secara mandiri. Bahkan juga termotivasi untuk membuat media-media pembelajaran seperti video, blog, dan kuis online.

Berkat adanya covid-19 ini, banyak guru SMP Negeri 3 Probolinggo yang justru bersyukur karena pada akhirnya mereka dapat melakukan pembelajaran dengan cara-cara yang baru, menarik, dan tak terbatas oleh ruang dan waktu.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline