Lihat ke Halaman Asli

Rohilah Zahran

Administrasi Bisnis

Zaman Sekarang Santri Tidak Hanya Jago Ngaji, Santri Juga Wajib Berprestasi

Diperbarui: 22 Oktober 2024   17:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar : FB Pesantren At-Thayyibah 

Gelar Santri kerap disematkan kepada seseorang yang belajar mengaji ataupun belajar ilmu agama disebuah pondok pesantren. Indonesia yang merupakan negara dengan populasi mayoritas muslim terbanyak di dunia, tak heran jika kita akan menemui pesantren di setiap sudut kota baik kota besar kota kecil hingga keperkampungan kecil pesantren akan sangat mudah dijumpai di Indonesia. Dan pesantren masih tetap menjadi tempat yang paling diminati oleh orang tua untuk menitipkan anak-anaknya supaya mempelajari ilmu agama lebih dalam.

Akan tetapi sekarang pesantren bukan hanya menjadi tempat menuntut ilmu agama saja. Dengan konsep pengelolaan pesantren yang lebih modern, bahkan pesantren bisa menjadi tempat yang aman dan memadai untuk belajar ilmu agama maupun ilmu pengetahuan lainnya.

Sehingga hari Santri Nasional diperingati setiap tanggal 22 Oktober di Indonesia. Peringatan ini merupakan bentuk penghargaan terhadap peran santri dalam perjuangan kemerdekaan serta kontribusi mereka dalam pembangunan bangsa, terutama dalam bidang pendidikan dan keagamaan.

Tanggal 22 Oktober dipilih karena pada hari itu di tahun 1945, KH Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), mengeluarkan fatwa Resolusi Jihad. Resolusi ini menyerukan kepada umat Islam, khususnya para santri, untuk membela Tanah Air dari penjajah yang ingin kembali berkuasa setelah kemerdekaan Indonesia. Resolusi Jihad inilah yang kemudian menginspirasi pertempuran besar di Surabaya pada 10 November 1945, yang sekarang diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Hari Santri juga menjadi momentum untuk menegaskan nilai-nilai perjuangan, keislaman, dan kebangsaan yang selalu dipegang teguh oleh santri dalam kehidupan sehari-hari.

Makna Hari Santri Nasional mencakup beberapa aspek penting yang berhubungan dengan sejarah, kebangsaan, dan kontribusi santri dalam pembangunan Indonesia:

1. Penghargaan atas Peran Sejarah Santri: Hari Santri merupakan bentuk penghargaan terhadap peran penting santri dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Melalui Resolusi Jihad yang dikeluarkan KH Hasyim Asy'ari, santri dan ulama turut berperan aktif dalam melawan penjajah, menunjukkan bahwa mereka adalah bagian integral dari perjuangan nasional.

2. Penguatan Nilai Nasionalisme dan Keagamaan: Hari Santri mengingatkan akan perpaduan antara semangat nasionalisme dan keagamaan. Santri dikenal dengan keteguhan menjalankan ajaran Islam, tetapi juga sangat mencintai tanah air. Prinsip ini tercermin dalam semboyan "hubbul wathan minal iman" (cinta tanah air sebagian dari iman).

3. Pelestarian Tradisi Pesantren: Peringatan ini juga memperkuat peran pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam tradisional yang berkontribusi besar dalam pembentukan karakter bangsa. Pesantren tidak hanya mendidik dalam hal keagamaan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral, disiplin, dan gotong royong.

4. Peran Santri dalam Pembangunan Bangsa: Santri di masa kini tidak hanya berkecimpung dalam bidang keagamaan, tetapi juga dalam berbagai sektor kehidupan seperti ekonomi, pendidikan, dan politik. Hari Santri menegaskan pentingnya kontribusi mereka dalam pembangunan bangsa, baik dalam skala lokal maupun nasional

5. Semangat Jihad dalam Arti Positif: Semangat jihad yang diserukan pada masa kemerdekaan bukanlah dalam arti kekerasan, melainkan dalam pengertian perjuangan mempertahankan kedaulatan dan memperjuangkan kesejahteraan. Hari Santri mengingatkan untuk terus berjuang dalam membangun Indonesia yang lebih baik melalui pendidikan, pengabdian sosial, dan usaha-usaha kreatif yang produktif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline