Lihat ke Halaman Asli

Gigiku Sayang, Kini Ku Jaga

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

hasil ronten - dokumentasi Pribadi penulis

Agustus 2011 menjadi break event point bagi aku pribadi, hari bahagia dimana saya masuk menjadi salah satu mahasiswa di salah satu universitas terbaik di Indonesia harus di nodai dengan aksiden yang membuat merubah pribadi saya. Hari itu , ketika aku hendak mendaftar ulang, travel yang saya kendarai mengalami kecelakaan tunggal yang cukup parah. Mobil travel yang aku naiki menabrak trotoar di pinggir jalan, mobil bagian depan pengok , kaca kepan pun ikut pengok. Kejadian itu berlangsung di pagi hari, mungkin supirnya mengantuk. Tapi, syukur Allhamdulilah tidak ada korban jiwa. Hanya saja aku dan ibukulah yang menjadi korban. Saat kejadian itu berlangsung , aku sedang tidak sadarkan diri, rasa kantuk tak tertahan membuat aku tertidur pulas saat insiden itu. Ibuku mengalami pendaraan kecil dibagian mulutnya , dan aku , kejadian inilah yang membuat aku mengalami break event point. Gigiku patah satu, lebih tepatnya gigi depanku.

Kejadian ini membuat gigiku tumbang satu, entah apa yang terjadi kemudian aku tak berfikir apa – apa setelah kejadian itu. Hanya mengucap syukur kepada tuhan bahwa kami masih selamat dan dapat melanjutkan kembali perjalanannya. Bahkan aku sampai mendokumentasikan kejadian itu ke dalam tulisan blog pribadiku (http://robihiday-at.blogspot.com/2013/11/gigi-seriku-sayang-gigiku-malang-i.html)

Akhirnya, setelah beberapa tahun berlalu setelah kejadian itu aku bertanya kepada dokter gigi, ketika itu sedang ada pameran pendidikan di Graha Sabha Permana di UGM. Aku bertanya kenapa gigiku bisa hilang dan bagaimana cara untuk membuatnya kembali.

Dan yang dokter itu paparkan adalah , pertama gigi akan kuat bila kita terus merawatnya tentu saja caranya dengan rajin menyikat gigi secara teratur, tidak makan makanan yang mengundang gigi berlubang dan rajin mengkonsumsi kalsium. Kedua, tidak ada cara lain untuk mengembalikan gigi yang telah hilang kecuali menambalnya kemudian merawatnya atau menempelkan gigi yang telah patah tersebut.

Hari berikutnya, aku tekadkan diri untuk pergi ke dokter gigi untuk memasang gigi baru. Gigi ini memang bukan gigi asli, tapi ini adalah untuk menutupi apa yang telah hilang. Walaupun bukan yang asli tapi ini sangat membantu.

Dan , gigi baru tersebut telah hadir dalam hidupku samapi saat ini. pesan dokter gigi yang selalu aku ingat adalah kita harus rajin dalam merawat gigi. Memang hal sepeleh kegiatan menggosok gigi setiap hari sebelum tidur, setelah sarapan , dan setelah makan. Mungkin effect dari menggosok gigi belum terasa sekarang . tapi percayalah kawan, aku merasakan apa yang telah aku alami. Dulu ketika kecil aku malas menggosok gigi, alhasil gigiku tidak kuat ketika insiden itu terjadi. Kini aku sadar, setelah semua yang telah aku alami, dan setiap hari sebelum tidur aku sempatkan diri untuk menggosok gigi.

Karena gigi yang sehat dan putih membuat kita tampil percaya diri dengan senyuman kita.

[caption id="" align="aligncenter" width="512" caption="hasil ronten - dokumentasi Pribadi penulis"][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="454" caption="gigi penulis - dokumentasi pribadi penulis"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline