Sebuah peribahasa yang berbunyi “Pucuk Dicinta, Ulam Pun Tiba” merupakan sebuah kalimat bijak yang tepat untuk menggambarkan keadaan dan pengalaman yang kami alami bersama sewaktu hendak melayat kerumah salah satu abang senior kami sebagai wujud rasa solidaritas dan turut berdukacita sebagai sesama alumni yang tergabung dalam organisasi kemahasiswaan semasa perkuliahan dikampus.
Pengalaman yang menjadi kenangan unik itu terjadi di tahun 2012. saat itu kami menerima sebuah berita dukacita. Kemudian beberapa dari kami pun sudah berencana akan pergi melayat. Lalu kami mempersiapkan segala sesuatunya. Namun hampir saja kami tidak jadi mengunjungi abang senior kami tersebut karena ketidaksesuaian waktu dan kesibukan masing-masing serta tidak memiliki kendaraan yang menampung 10 orang.
Lalu dua orang dari kami berusaha menyempatkan waktu untuk merencanakan segala sesuatunya. Setelah itu mereka menginformasikan rencana A bahwa keberangkatan akan menggunakan kereta api. Namun setelah sampai di stasiun kereta api dan hendak membeli karcis diloket namun tidak ada satupun tiket tersisa, hal itu wajar karena pada saat itu sedang musim liburan.
Keberangkatan pun ditunda untuk mencari alternatif kendaraan yang dapat dipergunakan sambil menyusun rencana B. Hal ini semakin menyulitkan karena semua teman-teman yang berencana ikut juga sibuk bekerja dan berita dukacita tersebut memang datang tiba-tiba dan tidak disangka sama sekali, sebab siapa yang dapat menyangka datangnya sebuah berita dukacita.
Namun disinilah tantangannya. Kami berusaha mencari mobil untuk disewa namun tidak ada karena kebanyakan kendaraan sudah habis disewa untuk liburan. Kemudian kamipun berusaha untuk mencari kendaraan lain namun tetap tidak ada. Namun ditengah keputusasaan selalu ada jalan dan akhirnya mendapatkan kendaraan yang dipinjamkan dan rupanya sebuah Toyota Avanza.
Mengapa kami bisa mendapatkan kendaraan? Hal ini unik dan terjadi ketika harapan sudah mulai hilang. Saat itu ketika sambil duduk melepas lelah tanpa sengaja berkenalan dengan seseorang, kemudian berbicara sejenak dan tanpa sengaja bercerita tentang kegagalan kami mendapatkan mobil untuk disewa. Lalu diapun menyarankan kami untuk mendatangi temannya yang memiliki sebuah mobil dan kemungkinan dapat digunakan.
Kami patut bersyukur karena ada seorang yang tanpa sengaja mengenalkan dengan temannya yang memiliki sebuah mobil. Dan tidak disangka mobilnya adalah Toyota Avanza. Lalu setelah berbicara cukup alot maka akhirnya kami di ijinkan untuk membawa mobil tersebut namun dengan syarat tetap ada imbalannya yang diibaratkan uang bensin dan servis mobil serta uang sewa.
Akhirnya rencana alternatif kami berjalan lancar dan kami pun memiliki kendaraan yang tanpa disadari menjadi penolong dikala terdesak yaitu Toyota Avanza. Hal ini juga terjadi akibat perkenalan dengan orang lain yang tidak disangka-sangka. Kami lalu menghubungi teman-teman yang lain yang sudah pasti ikut lalu mempersiapkan segala sesuatunya untuk berangkat besok harinya.
[caption id="attachment_313917" align="aligncenter" width="360" caption="Berangkat dari Kota Medan menuju tempat Tujuan, (Foto milik Pribadi)"][/caption]
Perjalanan pun kami lakukan dengan mengendarai Toyota Avanza yang hadir disaat kami terdesak mencari kendaraan, bahkan mobil Avanja tersebut mampu menampung jumlah kami yang berangkat. Avanza ternyata mampu di isi oleh kami yang berjumlah sembilan orang ditambah seorang pengemudi yang kami sewa karena diantara kami tidak ada yang memiliki SIM dan berpengalaman dalam mengemudi. Untung saja ada supir yang membantu kami juga.
[caption id="attachment_313918" align="aligncenter" width="384" caption="Perjalanan dimulai dan teman-teman yang duduk dibelakang terlihat nyaman (Foto milik Pribadi)"]
[/caption]
Pagi harinya di tanggal 8 Juli 2012 Kami sudah bergerak sejak subuh karena terlebih dahulu akan menjemput teman-teman baik dirumahnya maupun yang berkumpul ditempat tujuan yaitu kota Kisaran. Setelah itu kami langsung berangkat dari kota Medan agar lebih cepat sampai ketempat tujuan kami. Berdasarkan perhitungan maka kami membutuhkan waktu lebih kurang 4 jam untuk sampai ketempat tujuan.
Perjalanan menggunakan Toyota Avanza sungguh mengasikkan, perjalanan kami lewati sambil bercerita berbagai hal dan menikmati pemandangan sekitar. Namun kami tidak melupakan tujuan kami yaitu melayat yang sedang kemalangan sebagai wujud solidaritas dan merasakan duka cita yang dialami. Kami beruntung bisa mempergunakan avanza disaat terdesak dan diwaktu yang sangat sempit.
Avanza sudah menolong kami sejak dari awal perjalanan, hingga kami sampai di tujuan, bahkan sampai kami pulang kembali kemedan. Avanza juga termasuk mobil yang hemat bahan bakar dan memang dapat diandalkan disegala lini dan bentuk jalan dan tanpa ada masalah. Avanza memang mobil yang gesit, unik dan pantas dijuluki sikecil kecil cabe rawit dan spesifikasi lengkap dapat dilihat di website http://www.toyota.astra.co.id/product/avanza/.
[caption id="attachment_313921" align="aligncenter" width="350" caption="Dalam perjalanan pulang kami sempatkan untuk membeli oleh-oleh dan berfoto (Foto milik Pribadi)"]
[/caption]
Bersama Avanza Kami dapat mencapai kota tujuan tepat waktu sesuai perkiraan meskipun jalanan tidak begitu lancar. Hal ini merupakan buah dari usaha kami yang beberapa hari kemarin masih dipenuhi kepanikan dan kesibukan dalam mempersiapkan segala sesuatunya.
Kami merasa Tuhan benar-benar menyertai perjalanan kami dan tentunya juga menyertai keluarga yang ditinggalkan. Kepanikan yang kami alami sebelumnya kini telah hilang. Sekali lagi Avanza sangat menolong kami waku itu, sehingga ditengah waktu sempit dan kesibukan kami dapat juga berbagi duka kepada rekan yang sedang berkabung. Teman-teman juga bersyukur dengan segala usaha yg dilakukan untuk mempersiapkan seluruh fasilitas menuju tempat tujuan.
Banyak Pesan yang dapat saya ambil dari pengalaman unik bersama Toyota Avanza ini. Pertama Meskipun kami sesama alumni yang sibuk, namun kami tetap menjalin persahabatan bersama para alumni lain maupun dengan junior yang masih mahasiswa. Kedua, Keakraban itu dapat terus terjalin karena keaktifan kami semua didalam organisasi kerohanian dan kegiatan kemahasiswaan. Itulah sebabnya kami memiliki kewajiban untuk mengunjungi dan turut merasakan kesedihan yang dialami sesama teman seperjuangan yang merupakan sesama aktifis sewaktu dikampus. Apalagi Kegiatan mengunjungi sesama merupakan sebuah kearifan lokal (Lokal Wisdom) dan budaya yang unik dan baik yang dianut oleh bangsa Indonesia.
Budaya Indonesia memang mengajarkan masyarakatnya secara turun temurun untuk mengunjungi teman atau saudara jika ada teman dan saudara kita yang sedang sakit maupun sedang kemalangan. Hal itu penting agar ketika ada rekan maupun teman yang sedang sakit atau mengalami kemalangan akibat ditinggal pergi orang tuanya dapat berbagi rasa kesedihan dengan teman yang dekat dengannya. Dengan demikian kita dapat semakin mempererat rasa kebersamaan dan saling bersilaturahmi satu sama lain. Hal ini secara tidak langsung akan mempererat rasa persatuan dan toyota Avanza telah menolong kami dalam mewujudkan hal tersebut. Terima Kasih.
Medan, 5 Januari 2014
Oleh: Rohani Elita Simanjuntak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H