Kamis, 27 Oktober 2022
Oleh Rohadatul 'Aisy, 191260046, aisyrohadatul08@gmail.com
Cilegon -- Sejumlah mahasiswa kelompok 68 yang berasal dari Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten mendatangi lembaga RA Al-Ijtimaiyah Ketileng-Cilegon, untuk melaksanakan kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan atau (PLP) pada tahun akademik 2022 -- 2023. Kegiatan PLP merupakan salah satu rangkaian program untuk mendapat gelar strata 1/S1. Kegiatan ini bertujuan untuk menerapkan teori keilmuan yang diperoleh dalam bangku perkuliahan di masyarakat. Hal ini selaras dengan tujuan Tri Darma Perguruan Tinggi.
Bentuk kegiatan PLP yang dilakukan adalah dengan menelaah kurikulum dan perangkat pembelajaran yang digunakan oleh guru, menelaah strategi pembelajaran, bahan ajar dan perangkat evaluasi, menelaah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran, latihan mengajar dengan bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing PLP dengan tujuan untuk mengalami proses pembelajaran mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi.
Kedatangan mahasiswa disambut baik oleh pihak sekolah RA Al-Ijtimaiyah yang didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan, Ibu Uyu Muawanah M.Pd. di ruangan kantor guru dan kepala sekolah. Mahasiswa kelompok 68 yang melakukan PLP di RA Al-Ijtimaiyah berjumlah 8 orang, diantaranya Rohadatul 'Aisy, Uswatun Hasanah, Rifayanti Safitri, Risalatul Muawanah, Ayu Lusyawati, Siti Assyifa Toharotunnisa, dan Silvi Awaliani. Keseluruhan mahasiswa berasal dari jurusan dan kelas yang sama.
Dosen Pembimbing lapangan, ibu Uyu Muawanah menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan mahasiswa UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten ke sekolah tersebut. Ia menyampaikan harapan agar para mahasiswa dapat diterima dan dibimbing dalam rangkaian proses PLP di RA Al-Ijtimaiyah serta membawa dampak positif dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah ini.
Faktanya, kegiatan belajar mengajar di lembaga PAUD memiliki perbedaan dari teori yang didapatkan di bangku perkuliahan. Dalam teori tertentu jika ditemukan kasus A, maka solusi yang ada mengacu pada teori tersebut. Namun berbeda jika langsung dihadapkan pada praktek. Ketika ingin menyelesaikan kasus A yang timbul di sekolah dapat memakai satu, dua, bahkan solusi yang berbeda dari teori yang dipelajari. Contoh kasus yang akan dihadapi diantaranya memahami berbagai karakter anak, memilih metode pembelajaran yang tepat bagi setiap anak, menyusun rencana pembelajaran untuk kegiatan belajar mengajar, dan lain-lain. Maka hal ini menjadi sebuah pengalaman emas bagi para calon guru agar lebih siap dan terampil menjadi sosok guru profesional yang diharapkan baik di lembaga sekolah maupun Masyarakat di masa kini maupun masa depan.
Setelah melakukan rangkain PLP, banyak manfaat yang dirasakan oleh seluruh mahasiswa. "Senang rasanya mendapatkan ilmu baru sekaligus wadah untuk kami menuangkan ilmu yang telah dipelajari. Banyak hal yang saya pelajari terutama dalam penyusunan program tahunan sampai RPPH untuk jenjang PAUD. Selain itu, feedback yang saya dapatkan dari anak-anak sangatlah menyenangkan. Anak-anak menerima kami dengan tangan terbuka sama seperti guru dan kepala sekolah yang sudah menerima dan membantu dalam menjalani proses PLP di lembaga ini." Ujar uswatun hasanah terkait kesan dalam proses PLP.
Uswatun hasanah menjelaskan bahwa kegiatan PLP yang dijalankan saat ini sangat bermakna bagi dirinya. Banyak ilmu dan pengalaman berharga yang dapat diaplikasikan ketika kelak akan menjadi guru. Sehingga teori dan praktek mengajar yang dia pelajari selama hampir 4 tahun saling berkesinambungan.