Lihat ke Halaman Asli

Antara Ibu dan Buah Hati

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Masa prenatal adalah masa yang paling penting bagi calon anak yang akan lahir ke dunia. Di masa ini sang calon anak akan mengalami beberapa tahapan perkembangan, dari awal sel telur itu dibuahi oleh sel sperma atau yang disebut dengan masa pembuahan sampai akhirnya sang calon anak siap untuk melihat dunia atau yang disebut masa melahirkan. Akan tetapi dalam masa ini ternyata bukan hanya sang calon anak yang mengalami perkembangan, melainkan si ibu juga mengalaminya. Baik buruknya perkembangan calon anak ini dipengaruhi faktor-faktor yang terdapat pada ibunya, baik eksternal maupun internal.

Dalam hal ini saya pernah menjumpai dua anak laki-laki yang masih duduk di bangku SD kelas 4. Namun kedua anak ini sangat berbeda, baik sifat, sikap, ucapan, dan segala yang ada pada diri kedua anak tersebut. Padahal mereka ini bertetangga dekat bahkan duduk di kelas yang sama.

Katakanlah si A. Ia adalah anak yang sangat cerdas, tindak tanduknya pun sangat sopan, tutur bahasanya yang halus, tidak pernah membantah ucapan orang tua, dan lain sebagainya. Setelah saya meneliti akan hal ini, saya menemukan si A pada perkembangan masa prenatalnya sang ibu setiap harinya mengaji, rajin sholat, selalu menurut pada perkataan orang tuanya, tidak pernah menyakiti hati orang tua maupun yang lainnya, mengkonsumsi makanan yang halal lagi baik bagi kandungannya, serta selalu bersabar dengan emosi yang setiap kali datang menghadapinya.

Hal inilah yang mempengaruhi perkembangan masa prenatal anak, tiap jam tiap bulan si A ini mengalami perkembangan masa prenatal yang sangat baik dan tenang. Sehingga ketika si A lahir ke dunia, si A pun menjadi anak yang baik sifat maupun tindak tanduknya kepada siapa saja.

Sebaliknya dalam kasus yang lainnya, katakanlah si B. Ia adalah anak yang sangat nakal, beringas, IQ-nya pun rendah, suka melawan dan berani kepada orang tua, bahkan setiap perbuatan yang ia lakukan selalu meresahkan orang-orang di sekitarnya. Setelah saya menyelidiki ada apa pada diri anak ini, bahwa pada perkembangan masa prenatal si B, ternyata sang ibu memang tidak medukung perkembangan masa prenatal calon anaknya ini dengan baik. Seperti si ibu ini tidak mau tinggal bersama orang tuannya pada waktu sedang hamil dan si ibu memilih hidup mandiri bersama suaminya dengan alasan orang tuanya selalu suka mengatur dirinya saat sedang mengandung, disuruh beginilah begitulah, disuruh makan inilah itulah, dilarang beginilah begitulah, si ibu tidak pernah mengindahkan perkataan dan nasehat-nasehat dari orang tuanya, suka mengkonsumsi makanan yang tidak baik bagi kesehatan kandungannya, ibadahnya pun jarang-jarang, serta tidak seberapa memperhatikan perkembangan masa prenatal calon anaknya dengan baik.

Walhasil, ketika si B dilahirkan ke dunia, ia menjadi anak yang sifatnya sama persis dengan ibunya. Ia suka melawan orang tua, sangat nakal, dan susah diatur. Dikarenakan pada masa prenatal si B, ia mengalami perkembangan yang tidak baik yang disebabkan pengaruh-pengaruh eksternal maupun internal dari si ibu.

Dari kedua kasus di atas, dapat disimpulkan bahwa alangkah baiknya pada perkembangan masa prenatal sang calon buah hati, si ibu juga harus mendukung perkembangannya dengan baik dan benar. Sehingga kelak si anak lahir ke dunia akan menjadi seorang anak yang baik dan soleh maupun solehah.

Oleh : Rofiqoh Laila - LYLA




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline