Lihat ke Halaman Asli

Rofiqoh Baroinnisrina

Universitas Negeri Surabaya

STOP BULLIYING

Diperbarui: 16 Desember 2022   15:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

SMKN 1 BANJARMASIN mengungkapkan bahwa perilaku BULLYING di sekolah berpengaruh pada prestasi dan psikis anak. Menurut Ridwan, Bullying awalnya didasari atas saling olok mengolok, bercanda. Tetapi lama kelamaan menjadi frontal bahkan sudah mulai rasis dan mengandung SARA. Akhirnya menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan dan tak terduga seperti penindasan, pengeroyokan, pemukulan dan hal-hal yang merusak psikis atau mental seseorang.

Bullying adalah Tindakan ancaman yang dilakukan seseorang pada orang lain sehingga menimbulkan gangguan psikis bagi korbannya. Bullying sering terjadi di sekolah sehingga menurunkan prestasi anak itu sangat benar. Ketika seseorang mengalami  hal itu ia akan depresi, pemalu, suka menyendiri, minder, dan muncul trauma. Karena itu semua membuat sang anak enggan pergi kesekolah dan merasa takut, akibatnya ia tidak memikirkan akademiknya.

Begitu banyak anak yang putus sekolah hanya karna lingkungan yang membuat mereka tertekan. Mereka yang melihat dari sudut pandang berbeda dengan mudahnya menyalakan korban. Dalam hal ini bukan siapa siapa yang salah, namun lagi lagi gurulah yang disalahkan. Oleh karena itu tugas pendidik bukan hanya mencerdaskan generasi tapi juga mendidik etika generasi sehingga mampu menghadapi zaman yang akan datang.

Begitu kurang sadarnya masyarakat akan pentingnya hal ini, untuk memutus rantai maka diperlukan kerja sama antara pendidik? Guru, orang tua dan anak sehingga kita semua bisa mencegah perilaku bulliying. Kkita diharapkan bisa mengajarkan anak itu rasa peduli dan menghargai perbedaan.

Perlu diketahui bahwa bullying tidak harus terjadi secara langsung, di zaman modern sekarang begitu melesatnya teknologi. Jadi generasi muda sekarang banyak menghabiskan waktunya di media social. Nah bagi para orang tua perlu mengontrol aktivitas anaknya. Karna terlalu banyak bermain social media membuat anak mengalami gangguan pada psikologi yang bisa saja ia lampiaskan pada teman sebayanya.

Disini kami memiliki tips atau cara mengatasi bagi korban bullying. Mari kita cek, yaitu :

  • Tunjukan empati.
  • Jadilah pendengar yang baik.
  • Hargai dia yang sudah bersedia melsporkan kejadian itu.
  • Bantu sang anak untuk bangkit dan membela dirinya.
  • Yakinkan bahwa dia tidak 100% bersalah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline