Lihat ke Halaman Asli

Rofiq Hasan Marlin

Suka membaca menulis

Hayal

Diperbarui: 2 Januari 2025   02:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Air mengalir entah sungai mana yang ia tempuh
laut mana yang akan ia peluk
Atau mungkin ladang kering merontang tujuan ahirnya

Dedaunan melepas diri dari ranting yang sudah tak punya arti apa itu bersemi kembali
Sampai angin liar berhembus
mengugurkan daun terahir dari pohon yang
tak pernah siap untuk kehilangan rindangnya

Pada jejak yang lebur sepanjang setapak
Arah mana yang akan membimbing langkah
Yang tercipta dari badai yang mengemban kehancuran
Selain satu tujuan yang tak pernah kutemui dalam peta
 namun sanggup meyakinkan sebuah tujuan

Pada cahaya engkau satu satunya
Jawaban bahwa bayang-bayang terbentuk dari hal yang nyata
namun tangan terlalu  sukar menggenggam kelembutannya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline