Puisiku adalah bunga
Yang kucuri diam-diam dari halaman rumahmu
Dikala kumbang-kumbang tertidur dalam irama
Aku sematkan maaf
Lalu aku menghirup sedalam mungkin wangi aromanya
Dan aku merasa hidup kembali
Dalam puluhan lembar purnama
Tak banyak tangkai bunga yang aku dapat
Dalam setiap kelopak aku merawat kata
Dengan janji akan aku pajang dalam dada
Dalam ingatan dalam sisa sisa nafas
Di bibir yang keluh
Kulantunkan segala doa
Entah akan layu atau benar benar bersemi
Aku harap ada waktu dimana engkau memberiku setangkai bunga abadi
Untuk kujadikan sajak indah dalam hidup
Tanpa aku harus mencuri lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H