Lihat ke Halaman Asli

Rofiq Hasan Marlin

Suka membaca menulis

Aku Memanggil

Diperbarui: 5 November 2024   12:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Datanglah mari datanglah
Ladang kering tumbuh enggan menghijau
Keringat berlari di pelipis yang lapang
Tak sempat membasahi harap yang gersang
Hujan turun kering di pipi

Datanglah segera datang
Ranting mudah patah di terpa angin semilir
Dedaunan gugur tak sampai mengubur jejak
Akar tak lagi kokoh di oyak getar dari lempeng dada
 bunga sempat mekar kini kering terbakar

Datang lah cepat datang
Mata air mendidih isi kepala tak lagi jernih
Sekilas bayang terbentang dilangit seberang
Kursi berdebu rasa ingin menanti kian menggebu

Datang lah mohon datang
Sebelum kemarau panjang di padang hati menuntut untuk mati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline