Lihat ke Halaman Asli

Rofiq Hasan Marlin

Suka membaca menulis

Wahai para Penderita

Diperbarui: 19 Mei 2024   11:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wahai pedamba yang tak pernah didamba
Ketabahan menjalar di dada mereka
Pelukan bersemayam pada lututnya
Tutur katanya tak ada yang sanggup untuk menafsirkan derita

Wahai penanti yang tak pernah dinanti
Dendang lagu alam selalu menemani
Rasa bercampur aduk dalam segelas kopi
Siapa yang sanggup untuk menasehati
Mereka mengokohkan ke egoisan diri

Wahai perindu yang tak pernah dirindu
Mencaci maki waktu yang membeku
Membuka mulut pun terasa begitu kelu
Dengan segala tekad dirimu rela terbelenggu
;percayalah angin segar dengan segala kabar akan segera menjumpaimu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline