Lihat ke Halaman Asli

Aktor KYD lawan Poltak Raja Minyak, Sekedar Perang Pencitraan!

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Lihat Roy Suryo, aku hanya ketawa termehek-mehek. Dia kan mau terkenal. Mana bisa dia terkenal, lebih dari Poltak raja minyak," ungkap Ruhut diselingi candanya di Gedung Nusantara II, DPR RI, Selasa (5/4/2011) - Warta Kota.

Ribut-ribut polemik Gedung Baru DPR sudah akan mencapai klimaknya atau bahkan mungkin malah anti klimaknya. Beberapa Fraksi yang semula mendukung penuh pembagunan gedung baru DPR, tiba-tiba banyak yang balik arah dan balik badan untuk menolak kebijakan itu setelah mayoritas opini publik menolak pembangunan gedung tersebut.

Tercatat paling tidak ada tiga fraksi yaitu: F.PDIP, F.PAN dan F.Gerindra yang semula medukung penuh tiba-tiba menelan ludah sendiri dengan berbagai alasan akhirnya menolak pembangunan gedung baru DPR. Lucunya bahkan salah satu Aktor KYD (Kursi yang Ditukar) Roy Suryo yang biasanya menjadi anak manis dari Partai Demokrat, dalam konteks pembangunan gedung baru DPR ini menolak mentah-mentah.

Kalau ditilik ke belakang, rencana pembangunan gedung baru DPR ini memang penuh dengan kontroversi, dari mulai soal jumlah anggaran - semula yang dianggarkan 1,8 Triliiun hingga penyusutan anggaran menjadi 1,1 Triliun. Kemudian kontroversi masalah fasilitas kebugaran yaitu: kolam renang, ruang pijat dan berbagai fasilitas kebugaran lainya, layaknya sebuah mall atau hotel bintang lima.

Sementara itu ada kontroversi juga masalah rancang bangun atau model gedung baru DPR yang tidak di tender secara terbuka, tiba-tiba sudah muncul dalam bentuk gambar serta maket yang sudah jadi, dan siap untuk ditenderkan. Sampai-sampai muncul isu yang tidak sedap adanya rencana pemulusan pemenang tender pembangunan gedung baru DPR oleh salah satu kontraktor yang dekat dengan para petinggi DPR.

Di tengah kontroversi pembangunan gedung baru yang begitu marak di ranah publik. Tiba-tiba beberapa fraksi yang semula mendukung penuh pembangunan gedung DPR ini, mencoba berbalik arah untuk mencari simpati dan pencitraan positif dari rakyat. Kalau sudah demikian antara yang ngotot diteruskanya pembangunan gedung baru DPR dengan kelompok yang berbalik arah menolak pembangunan gedung baru DPR ini hakekatnya sama saja. Bukan rakyat yang menjadi pertimbangannya, namun hanya sekedar pencitraan diri positif di depan rakyat. Akhirnya rakyat tertipu lagi......

Twitter: @rofiq70

FB: arofiq aja




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline