Lihat ke Halaman Asli

Google Pelintir Keburukan SBY, Apa Dipo Alam Mau Boikot Google Juga?

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Dunia jejaring sosial Indonesia sedang dihebohkan oleh sebuah ”pelintiran” kebaikan SBY menjadi keburukan SBY. Isu ini merebak luas menyusul sebuah pencarian google ketika mengetik kata kunci kebaikan SBY yang muncul malah sebuah saran Mungkin maksud Anda adalah: keburukan sby. Ruuaaar biasa kan, adakah ini sebuah rekayasa oleh Google?

Kalau kita menganut dengan teori konspirasi, langsung kita tunjuk hidung, bahwa ini merupakan hasil rekayasa Google. Apalagi di dunia Arab sana sedang gencar-gencarnya gerakan revolusi untuk menggulingkan pemerintahan yang sah, yang konon sedikit banyak atas sponsor Negara Adidaya Amerika lewat berbagai perangkat media jejaring sosial (Facebook, Twitter, Youtube dan Blog). Fenomena munculnya saran Mungkin maksud Anda adalah: keburukan sby patut kita waspadai.

Apalagi sekarang di panggung perpolitikan Indonesia sedang hangat-hangatnya pelemik Dipo Alam yang berencana memboikot 2 (dua) stasiun Televisi (Metro TV dan TV One) serta satu surat kabar harian Media Indonesia. Pemboikotan ini dikarenakan ketiga media tersebut oleh Dipo Alam termasuk kategori media yang kelewat kritis, bahkan sudah pada level menjelek-jelekkan pemerintahan SBY.

Belum reda urusan saling mensomasi antara kuasa hukum media Metro TV dan Media Indonesia dan kuasa hukum Dipo Alam. Kini muncul sebuah fenomena yang cukup mengagetkan dari Dewa-nya Internet, yaitu: Google. Mesin pencarian yang begitu popular sejagat ini dituduh sedang “mengkampanyekan” keburukan SBY. Sebuah tuduhan yang tidak main-main tentunya, untuk sebuah kampanye pencitraan buruk pada SBY – seorang Kepala Negara Republik Indonesia. Apalagi SBY terkenal sebagai kepala Negara yang sangat mengagung-agungkan pencitraan positif. Fenomena ini sungguh bagai tamparan langsung pada pribadi SBY.

Pertanyaannya, benarkah fenomena kejadian pencitraan buruk pada SBY memang di sengaja oleh sang Dewa Internet – Google? Jawabannya tentu tidak, seperti penuturan seorang praktisi telematika dan dosen Fakultas Sains & Teknologi UIN Syarif Hidayatullah, Abimanyu Wachjoewidajat mengutarakan analisisnya. "Menurut saya yang sebenarnya terjadi adalah murni hasil telematika dimana bahwa algoritma pencarian Google adalah mencari persamaan huruf yang Anda cari, lalu dicocokkan dengan kumpulan kata yang ada pada database dan indeks yang terbanyak akan menjadi acuan," paparnya kepada detik, Senin (28/2/2011).

Maka menurut menjelasan teknisnya, meski total temuan pada 'keburukan SBY' hanya 60.300-an sementara 'kebaikan SBY' ada lebih dari 374.000 temuan. Namun karena Google Trend menunjukkan banyak yang mencari 'keburukan SBY' jadi berdasarkan Google Trend tersebut serta algoritma pencarian, maka Google memberikan anjuran Mungkin maksud Anda adalah: keburukan sby. Jadi sudah clear kalau munculnya fenomena ini adalah murni masalah teknis. Andaikata para pendukung SBY tidak terima melihat fenomena ini, maka cara mengoreksinya mungkin himbauan para pendukung SBY untuk mencari dan mengklik semua informasi tentang kebaikan SBY lewat Google. Sehingga Google Trend-nya akan berbalik dari ‘keburukan SBY’ menjadi ‘kebaikan SBY’.

Tapi jangan-jangan kalau Dipo Alam mengetahui fenomena ini, maka Dia akan lebih meradang lagi sekaligus akan lebih membabi-buta dalam rangka membela Bos-nya. Si mantan Aktivis yang sangat loyal pada Bos-nya ini mungkin akan memboikot Google dengan tuduhan telah mengkampanyekan keburukan SBY di dunia Maya…..


Twitter:@rofiq70

FB:arofiq aja




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline