[caption id="attachment_84749" align="aligncenter" width="457" caption="Surat dari FIFA - beritajatim.com"][/caption]
Yack itulah keinginan hatiku yang terdalam, jahat juga ya.....malah mengharapkan Surat FIFA untuk PSSI itu palsu. Habis udah jengkel banget sama ulah PSSI yang dimotori oleh Nurdin Halid (NH). Bahkan mungkin juga sudah sampai puncak kekesalan, di kompasiana ada tulisan dengan judul Soeharto bisa dilengserkan, NH tidak bisa. Makanya nggak salah juga kan kalau saya juga mengharapkan Surat FIFA itu palsu.
Meski PSSI itu kedudukannya ada di Indonesia, namun boss nya kan FIFA, jangankan hanya sama pengritik pencinta bola tanah air, menteri pemuda dan olahraga pun dicuekin, bahkan mungkin Presiden pun bisa diabaikan. Jadinya ya PSSI tumbuh hanya sekedar sebagai antek dan jongosnya FIFA, serta berusaha untuk bisa memenuhi syarat minimal agar mendapat pengakuan. Soal pembinaan sepakbola dan pengakuan dari publik dalam negeri adalah no 11.
Sekarang lewat sepucuk surat dari FIFA yang notabene merupakan satu-satunya boss yang diakui PSSI, mereka memerangi para penentang dan pengritiknya terutama dari kelompok LPI. Lucunya oleh insan media surat itu digosipkan Palsu.........waduuuhhh. Beberapa fakta di lapangan serta beberapa narasumber dikumpulkan untuk membentuk opini akan keraguan keaslihan surat resmi dari FIFA.
Saya tidak bisa membayangkan kalau benar-benar bahwa surat dari FIFA itu Aspal alias Palsu. Namun hati kecilku berdo'a semoga memang PSSI sudah mempunyai keberanian super licik dan super bodoh untuk memalsukan surat tersebut. Biasanya kalau orang itu sudah kepepet maka akan muncul keberanian atau lebih tepatnya kenekadannya. Seperti si Gayus yang udah kepepet oleh pemberitaan media akhirnya ngaku juga, maka kalau benar surat itu palsu maka pada akhirnya PSSI mungkin akan ngaku juga.
Kalau benar PSSI sudah nekad seperti itu, dengan memalsukan surat dari satu-satunya bossnya - FIFA, maka delegitimasi dan proses pembusukan PSSI akan semakin cepat terjadi. Akhirnya si NH dapat rame-rame kita lengserkan........hehehe
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H