Lihat ke Halaman Asli

Rofinus D Kaleka

TERVERIFIKASI

Orang Sumba. Nusa Sandalwood. Salah 1 dari 33 Pulau Terindah di Dunia. Dinobatkan oleh Majalah Focus Jerman 2018

Membumikan Riset Pertanian di Indonesia

Diperbarui: 22 Agustus 2019   23:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Rofinus DK

Sungguh saya sangat bersyukur dapat berkesempatan untuk pertama kalinya menghadiri Launching Inovasi Badan Litbang Pertanian di Auditorium Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan (Puslitbangbun) di Bogor, Kamis 22 Agustus 2019. Launching bertajuk Membumikan Riset Pertanian di Indonesia ini, dibuka secara resmi oleh Kepala Badan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Dr. Fadjry Djufry.

Seharusnya Menteri Pertanian, Dr. Ir Andi Amran Sulaiman, MP, yang membukanya. Tapi karena beliau berhalangan di pagi itu, maka dibuka oleh Kepala Balitbangtan.

 

Inpago 11 Agritan, Foto Dr Martini Patria

Hasil Penelitian Hebat

Saya sangat bersyukur karena dapat menyaksikan sendiri hasil-hasil penelitian hebat yang telah dilakukan oleh para peneliti Indonesia sendiri. Saat itu, sebagaimana dipaparkan oleh Kepala Balitbangtan dan juga saya menyaksikan sendiri pamerannya, terdapat aneka hasil riset yang luar biasa.

Diantaranya yang menarik bagi saya adalah komoditi tanaman pangan padi varietas Inpago 11 Agritan dan kacang kedelai unggul yang memiliki produktivitas tinggi. Disamping itu terdapat pula alat mesin pertanian pengolahan lahan canggih yaitu traktor besar yang dikendalikan dengan remout countrol. Luar biasa bukan? Juga terdapat produk kantung plastik yang bahan dasarnya ubi kayu dan mudah terurai hanya dalam beberapa bulan saja.

Foto Rofinus DK

Hasil-hasil riset Balitbangtan ini sangat inovatif, efisien dan efektif. Baik untuk meningkatkan produksi tanaman pangan dalam negeri maupun meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Terkait kantung plastik tersebut sangat ramah lingkungan.

Menteri Menantang Para Peneliti dan Kepala Daerah

Saya juga sangat bersyukur karena Menteri Pertanian bisa hadir di siang hari untuk memberikan arahan gambaran capaian kemajuan pertanian yang telah mengalami loncatan signifikan di bawah kepemimpinannya selama lima tahun.

Disamping itu, Menteri Pertanian juga menantang kepada para peneliti untuk tidak berpuas diri menemukan sesuatu teknologi dan hanya mengetahui sendiri saja serta tidak ada keberanian untuk mengembangkannya supaya bermanfaat bagi masyarakat secara luas. Misalnya, saat sedang menyampaikan arahan, Menteri Pertanian memanggil peneliti kacang kedelai.

Foto Rofinus DK

"Anda penelitinya? Berapa produksinya," tanya Mentan.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline