Lihat ke Halaman Asli

Rofinus D Kaleka

TERVERIFIKASI

Orang Sumba. Nusa Sandalwood. Salah 1 dari 33 Pulau Terindah di Dunia. Dinobatkan oleh Majalah Focus Jerman 2018

Parade 1001 Kuda Sandalwood dan Festival Kain Tenun Ikat yang Kembali Digelar!

Diperbarui: 24 Juli 2019   21:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parade Kuda Sandalwood, Foto RDK

Suasana Kota Tambolaka, ibu kota Kabupaten Sumba Barat Daya, Selasa sore 23 Juli 2019,  menyuguhkan pesona bernuansa budaya. Suatu momentum kolosal luar biasa hadir kembali seperti yang digelar pada dua tahun lalu, 13 Juli 2017, yang sempat dihadiri oleh Bapak Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo bersama Ibu Negara, Iriana, yaitu Parade 1001 Kuda Sandalwood dan Festival Kain Tenun Ikat.

Di sore yang cerah dan indah itu, pemerintah dan masyarakat Kabupaten Sumba Barat Daya, menggelar kembali iven Parade 1001 Kuda Sandalwood dan Festival Tenun Ikat. Iven ini bertujuan sebagai branding baru pariwisata Sumba. Suatu promosi pariwisata Sumba berskala internasional, yang dihadiri oleh cukup banyak wisatawan manca negara yang sedang melancong di Sumba.

Kris Horo, Kadis Pariwisata SBD, melepas Parade Kuda Sandalwood

Parade Kuda Sandalwood

Parade kuda sandalwood menempuh jarak sekitar 5 kilometer lebih. Kuda-kuda yang dihias dan ditunggang oleh pemiliknya yang berpakaian adat lengkap, bergerak beriringan di sepanjang jalan utama Kota Tambolaka dari lapangan SD Weekamburu, Desa Weerena, Kecamatan Wewewa Barat menuju lapangan Galatama di depan Rumah Jabatan Bupati Sumba Barat Daya, setelah dilepas secara resmi oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sumba Barat Daya, Kristofel Horo, SH.

Derap ribuan kaki kuda bergemuruh di sepanjang jalan. Pekikan khas orang Sumba, yaitu Kayokongo dan Kirikingo juga membahana sepanjang rute parade kuda.

Parade Kuda Sandalwood, Foto RDK

Suatu pemandangan yang mirip-mirip dengan saat menyaksikan warga Sumba yang sedang berbondong-bondong menuju arena Pasola. Tiba di arena lapangan Galatama, para penunggang kuda diberi kesempatan untuk mengikuti aktrasi lomba ketangkasan melempar lembing dari punggung kuda yang sedang berlari. Peserta yang jitu menancapkan lembingnya di sasaran yang disiapkan diberi hadiah.

Ternyata tidak mudah melempar lembing dari punggung kuda yang sedang berlari. Hanya beberapa peserta saja yang berhasil. Bahkan ada yang jatuh tersungkur ke tanah saat melepaskan lembingnya. Dapat dimaklumi karena kuda-kuda yang diparadekan dan penunggangnya bukanlah yang terbiasa mengikuti atraksi Pasola.

Festival Kain Tenun Ikat, Foto RDK

Festival Kain Tenun

Pada saat itu juga digelar festival kain tenun ikat Sumba Barat Daya. Kemasan suguhan hari itu lebih kaya dibandingkan tahun 2017.

Jika dua tahun sebelumnya hanya menampilkan para penenun yang sedang menenun berbagai motif kain, maka siang itu ditambah lagi parade warga yang jalan kaki dan berbusana adat lengkap. Mereka menempuh jarak sekitar 1 kilo meter.

Unik dan menariknya, para perempuan menjunjung Kapepe. Suatu wadah bertutup yang terbuat dari daun pandan. Tempo dulu wadah ini berfungsi untuk menyimpan barang-barang berharga, seperti Mamoli dan Gelang Gading. Juga biasa dijunjung oleh para perempuan Sumba saat ke acara pesta.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline