Lihat ke Halaman Asli

Rofinus D Kaleka

TERVERIFIKASI

Orang Sumba. Nusa Sandalwood. Salah 1 dari 33 Pulau Terindah di Dunia. Dinobatkan oleh Majalah Focus Jerman 2018

Seorang Doktor Berpakaian Adat Budaya Sumba di TPS Tangerang

Diperbarui: 18 April 2019   17:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Dalam pelaksanaan Pemilu serentak perdana Presiden dan Legislatif tanah air kemarin, 17 April 2019, bukan saja memunculkan suasana tegang, akan tetapi juga memancarkan suasana kegembiraan, kebahagiaan dan kedamaian. Salah satu pernik kegembiraan terjadi di salah satu TPS di Tangerang, Provinsi Banten, yang dipicu oleh munculnya seorang warga setempat yang berpakaian unik, berbeda dengan warga lainnya.

Jika semua kontestan pemilih yang ada di TPS itu memilih berpakaian yang lebih santai, maka seorang warga tersebut justeru memilih berpakaian adat budaya lengkap. Uniknya, bukan pakaian adat budaya setempat (Betawi, Banten, Jawa), tapi pakaian adat budaya Sumba.

Kepalanya diikat dengan selendang tenun yang disebut Kapouta atau Henggul oleh orang Sumba. Bajunya kain tenun Sumba. Selempang di bahunya (tamba koko) kain tenun Sumba. Kain panjang yang dililitkan di pinggang atau panggulnya kain Sumba. Parang atau golok yang diselipkan di pinggangnya juga khas Sumba.

 

servulus-br2-ft-sbr-5cb83d8fa8bc1518483c0e43.jpg


Dr Servulus Bobo Riti

Siapakah dia, seorang warga yang berpakaian adat Sumba lengkap itu? Namanya Servulus Bobo Riti. Ia adalah putra asli Sumba, kelahiran suku Loura, di Kabupaten Sumba Barat Daya, sekitar 49 tahun.

Servulus Bobo Riti adalah seorang Doktor lulusan Universitas Indonesia. Ia berprofesi sebagai ASN pada Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).  Perjalanan kariernya sangat cemerlang. Kini ia sudah menduduki posisi eselon IIA, sebagai Direktur Sosialisasi dan Kelembagaan pada BNP2TKI.

Sebelum bertugas di BNP2TKI, Servulus yang pernah menjadi Alumni Pertukaran Pemuda ASEAN di Jepang tahun 1993, bertugas pada Badan Perpustakaan Nasional Provinsi Nusa Tenggara Timur di Kupang. Pada masa pemerintahan periode pertama Presiden Susilo Bambang Yudoyono, dengan penuh semangat Servulus yang waktu itu sudah bergelar pasca sarjana dan menguasai sekitar enam bahasa asing, mengajukan lamaran ke Departemen Tenaga Kerja RI.

Lamaran Servulus yang juga alumni Canada World Youth  1991 dan 1994 ini pun diterima. Ia kemudian ditempatkan pada BNP2TKI. Tentu mula-mula sebagai staf. Pada awal kerja di BNP2TKI inilah ia mendapat kesempatan untuk mengambil program doktoral di UI. Kemudian kariernya secara perlahan menanjak. Sebelum menjabat sebagai Dikretur, alumni Universitas Nusa Cendana Kupang ini menduduki posisi Kepala Bagian Humas di BNP2TKI.

Lantaran perjalanan kariernya itulah, yang menyebabkan Servulus kini menjadi warga Tangerang. Sehingga ia juga menjadi warga yang berhak memilih di daerah Tangerang.

dokpri

Membawa Aura Kegembiraan
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline