Di ujung barat daya, Desa Ate Dalo, Kecamatan Kodi Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur, terdapat Pantai Mbukubani. Pantai dengan hamparan pasir putih yang luas, lebarnya cukup dan panjangnya sejauh mata memandang, seperti permadani berkilauan. Air lautnya bersih bening sehingga tampak jelas rerumputan, terumbu karang dan ikan-ikan berlari berkejar-kejaran. Dan gelombang lautnya yang sedang-sedang saja.
Bibir pantainya terhiasi rumpun-rumpun pandan pantai dari ujun ke ujung seperti penjaga pantai yang sedang berbaris. Juga dari bibir pantai sampai ke bibir sebuah kampung adat (Parona) bernama Mbukubani ditutupi kanopi pohon-pohon kelapa, yang selalu saja menari melambai-lambai disapu angin pantai. Sehingga sisi timur pantainya begitu hijau memproduksi oksigen yang menyegarkan.
Wow ... betapa indah, menarik dan mempesonanya Pantai Mbukubani. Dapat terbuai manja dan betah saat-saat santai di sana, duduk dan jalan santai di pasir empuk menikmati pesonanya, atau berenang menyegarkan tubuh.
Masih tetap perawan dan hanya ramai di saat-saat menjelang "Tradisi Ritus Nale", suatu hajatan religius tahunan masyarakat adat setempat. Terjadi di bulan Pebruari dan Maret, saat-saat-saat memanen Nale (cacing laut), yang mereka yakini sebagai reinkarnasi Dewi Nale, pembawa berkat kesuburan dan hasil panen.
Setiap malam selama seminggu di bawah cahaya api unggun, masyarakat akan memadati pantai Mbukubani sambil bersenda-gurau dan mendendangkan syair-syair indah Kawoking (pantun adat bersahut-sahutan). Semacam Mantra untuk menyambut kedatangan Dewi Nale.
Suatu religiutas yang menarik. Jika sempat ke Sumba jangan lupa menyapa indahnya Pantai Mbukubani yang religius.
Tak sulit untuk menjangkaunya. Tak lebih sejam lama perjalanan dari Bandar Udara Tambolaka atau ibukota Kabupaten Sumba Barat Daya. Dengan menyewa kendaraan roda empat atau roda dua, melalui jalan aspal yang mulus, akan segera tiba menyapa Pantai Mbukubani.
(Rofinus D Kaleka, tinggal di Sumba Barat Daya)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H